5. Menjadwal pertemuan dengan Dishub Kota Malang bersama dengan warga.
6. Menjadwal pertemuan dengan pihak perwakilan PO dan perwakilan warga Arjosari untuk dilibatkan dalam pertemuan tersebut.
7. Mengadakan kegiatan keagamaan bersama warga arjosari untuk merekatkan tali silaturahmmi di Terminal Tipe A Arjosari Malang.
Keterangan Terminal Arjosari
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati membenarkan, ada tujuh poin yang tercantum di dalam nota kesepakatan bersama tersebut.
"Salah satu poinnya, yaitu warga dan Terminal Arjosari sepakat menolak adanya aksi premanisme" terangnya, Selasa.
"Jadi, kami meminta support system dari warga dan jika ada laporan atau keluhan maka akan langsung ditindaklanjuti," ujarnya.
Terkait langkah konkret yang akan dilakukan pihak Terminal Arjosari dalam memberantas premanisme, yaitu dengan melakukan pendataan mandor dan juru panggil penumpang (jupang).
Baca juga: Maling Tas Letda Abu Yamin Diduga Ketakutan, Balik Sendiri di Terminal Arjosari Malang Isinya Utuh
"Apabila didapati ada mandor dan jupang tidak resmi, maka akan kami usir keluar dan tidak diizinkan berada di dalam terminal" jelasnya.
"Kemudian, kami juga akan rutin melakukan pemeriksaan di lapangan terhadap para mandor maupun jupang agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terang Mega.
Untuk memastikan ketertiban, Mega meminta kepada para mandor maupun jupang untuk memakai seragam atau atribut resmi perusahaan otobus.
"Kami meminta kepada jupang dan mandor, untuk mengenakan rompi yang dilengkapi identitas masing-masing perusahaannya" paparnya.
"Ini sebagai identitas, bahwasannya mereka memang resmi dari perusahaan dan bukan jupang liar," urai Mega.
Saat disinggung terkait berapa jumlah mandor maupun jupang resmi di Terminal Arjosari, pihaknya hanya menjawab singkat.
"Terkait hal ini, akan kami lakukan pendataan ulang," tambahnya.
Aksi Damai
Demi dilakukan warga Kelurahan Arjosari Kota Malang di Terminal Arjosari, Selasa melalui aksi damai.