Laporan Kuswanto Ferdian
SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN - Bocah laki-laki berinisial A, usia 4 tahun, asal Pamekasan, Madura menjadi korban malapraktik saat disunat.
A diduga menjadi korban malapraktik sunat oleh seorang perawat yang mempunyai tempat Praktek Mandiri Perawat (PMP) di Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Mata AR (30) tampak berkaca-kaca saat menceritakan kemalangan yang menimpa anaknya.
“Sebenarnya saya tidak tega bahas ini. Soalnya ingat lagi saat-saat anak saya menjerit kesakitan,” kata AR kepada SURYAMALANG.COM, Senin (21/7/2025).
AR menceritakan, peristiwa itu bermula saat dia memanggil perawat untuk menyunat anak keduanya (A), pada 2 Juli 2025 lalu.
Perawat berinisial S itu datang ke kediaman AR bersama dengan dua mahasiswi magang yang berasal dari Poltera.
Baca juga: Ekspidiski Fiktif Jarah 30 Ton Kopi, Ternyata Dikelola oleh 3 Napi di Lapas Pamekasan dan Kediri
Semula, AR merasa cemas lantaran yang bertindak untuk melakukan sunat bukan S melainkan mahasiswi magang dari Poltera.
Namun, AR tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, mahasiswi magang itu langsung mengeksekusi.
“Proses sunat cukup lama. Saat ditanya, mahasiswi magang itu menyebut jika alat vital anak saya tebal,” ujarnya.
Kecemasan AR bertambah saat proses pemasangan ring pengaman di alat vital anaknya.
Selain memerlukan waktu yang cukup lama, posisi ring tidak berada di ujung alat vital anaknya melainkan di pangkal alat vital.
AR pun mencurigai mahasiswi magang tersebut tidak memahami cara menyunat alat vital.
“Saat itu, saya sudah cemas karena kondisi ring yang harusnya menjadi pengaman, malah berada di pangkal alat vital anak saya,” ungkapnya.
Kendati demikian, AR mengaku tetap berusaha kuat dan meyakinkan dirinya bahwa anaknya baik-baik saja.
Baca juga: Pria Sidoarjo Bawa Sabu-sabu dari Madura, Ditangkap Polisi saat Turun dari Bus di Situbondo