"Pak Taufiq juga sempat ke sini. Cuma memang tidak ada (orang yang dimaksud)," sambungnya.
Tampubolon menekankan, pengelola Terminal Tirtonadi sudah lama menertibkan calo.
"Di sini sudah tidak ada calo, positif. Sudah lama, di sini kan juga ada organisasinya, komunitasnya-kan ada," jelasnya.
5. Respons Orang-orang Sekitar Terminal
Ditelusuri lebih lanjut oleh TribunSolo.com (grup suryamalang) hasilnya tetap nihil.
Sejumlah pekerja di Terminal Tirtonadi, mulai dari agen bus, porter, tukang ojek, hingga pedagang juga tidak mengenal calo tiket bernama Wakidi atau pun Mulyono.
Termasuk saat diperlihatkan foto yang dimaksud, orang-orang di terminal juga tidak tahu.
6. Penertiban Calo di Terminal
Sebagai informasi, penertiban calo tiket bus ilegal di Terminal Tipe A Tirtonadi sudah dilakukan sejak 2018.
Saat ini, seluruh pekerja terminal tergabung dalam berbagai paguyuban, seperti paguyuban agen bus, porter, pedagang, ojek, hingga taksi.
Mereka semua dibekali kartu identitas resmi yang diperbarui setiap tahun, sebagai bagian dari sistem pengawasan dan profesionalisme.
Dengan sistem yang tertib ini, keberadaan calo ilegal di Terminal Tirtonadi bisa dipastikan sudah tidak ditemukan lagi.
7. Identitas Mulyono
Dalam acara reuni pada hari Sabtu, (27/7/2025), Mulyono sempat bertemu dengan Jokowi yang sedang diterpa kasus dugaan ijazah palsu.
Mulyono mengaku sebagai teman Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.
Nomor mahasiswa milik Mulyono saat itu adalah 1684 dan saat ini bekerja di bidang swasta sektor kehutanan.
Pria asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu lulus dari UGM tahun 1987, sedangkan Jokowi disebut lulus tahun 1985.
Mulyono mengakui Jokowi lulus lebih dulu dari UGM karena nilainya lebih bagus.