7 Temuan Baru Mulyono Dituduh Wakidi Calo Tiket: Teman Jokowi Tertawa, Orang Terminal Tidak Kenal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MULYONO TEMAN JOKOWI - Teman kuliah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Mulyono (KANAN) saat datang di acara reuni alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980 yang turut dihadiri Jokowi pada Sabtu (26/7/2025) di Sleman, Yogyakarta. Mulyono (KIRI) saat diwawancarai oleh politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama terkait identitasnya yang diragukan disebut Wakidi calo tiket Terminal Tirtonadi di Solo.

SURYAMALANG.COM, - Nama Mulyono teman seangkatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ramai diperbincangkan sejak disebut punya identitas lain sebagai calo tiket bernama Wakidi. 

Mulyono dituduh bukan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak muncul dalam reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 yang turut dihadiri Jokowi pada Sabtu (26/7/2025) di Sleman, Yogyakarta.

Kredibilitas Mulyono diragukan oleh seorang pengacara di Kota Solo bernama Muhammad Taufiq yang juga pernah menggugat keaslian ijazah Jokowi.

Muhammad Taufiq menuding Mulyono sebetulnya calo tiket bernama Wakidi setelah melakukan investigasi ke Terminal Tirtonadi Solo.

Baca juga: RESTU Jokowi Dukung Paiman Gugat Roy Suryo, Obrolan 1 Jam di Solo Soal Ijazah Palsu: Mereka Menghina

Tudingan serupa juga dilontarkan oleh Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa yang menyebut Mulyono bukan lulusan UGM.

Lantas benarkah Mulyono adalah Wakidi?

Berikut 7 temuan baru terkait Mulyono dan Wakidi:

1. Tawa Mulyono

Mulyono akhirnya menanggapi tudingan yang dilontarkan kepadanya soal calo tiket Wakidi. 

Dalam unggahan video di akun politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama, tampak Mulyono hanya tertawa. 

Mulyono lalu menjelaskan tidak pernah bekerja di Solo sebab selepas lulus kuliah langsung merantau ke luar Jawa. 

“Saya selesai kuliah langsung di Pulau Mentawai. Kelilinglah sampai Maluku, Sulawesi, Papua gitu. Terakhir di Jambi,” ujar Mulyono pada Senin, (28/7/2025). 

Baca juga: Partai Demokrat Pertimbangkan Jalur Hukum Usai Terseret Polemik Ijazah Jokowi, Ini Respon Anak SBY

Ketika ditanya oleh Dian apakah Mulyono pernah menjadi calo tiket, Mulyono menjawab dengan tawa lepas.

“Kalau beli tiket berapa?” kata Mulyono sambil bercanda, menepuk bahu Dian, dan mengacungkan jempol.

2. Pengakuan Petugas Terminal

Berdasarkan penelusuran di lapangan pada Senin (28/7/2025), petugas dan agen tiket di Terminal Tirtonadi Solo membantah ada calo bernama Mulyono dan Wakidi. 

Nama tersebut tidak tercatat dalam data agen resmi maupun anggota Himpunan Agen Bus Malam. 

Petugas yang tidak mau disebut namanya, menyatakan penertiban keberadaan calo telah dilakukan secara ketat, dan semua agen tiket bus resmi terdaftar di terminal. 

Dia mengatakan, saat ini penjualan tiket sudah tersusun rapi di agen-agen sisi pintu Barat Terminal Tirtonadi Kota Solo. 

Selain itu, Terminal Tirtonadi juga telah menerapkan sistem pelayanan terorganisir melalui agen-agen resmi. 

3. Agen Senior Tidak Kenal

Kabar tersebut juga dibantah oleh Himpunan Agen Bus Malam Terminal Tirtonadi (Habma) Terminal Tirtonadi, yang menyatakan tidak pernah bertemu atau mengenal Mulyono yang disebut sebagai Wakidi calo tiket. 

Anggota Habma Terminal Tirtonadi, Sumaryo Umar Sahid (70) yang sudah 55 tahun sejak 1970 menjadi penjual tiket di Terminal Tirtonadi, tidak mengenal Mulyono atau Wakidi. 

"Setahu saya gak ada itu, gak kenal dan belum pernah ketemu. Tidak terdaftar juga (namanya) itu," kata Sumaryo saat ditemui Senin. 

"Kalau (pekerja) agen-agen itu terdaftar, nama-namanya kenal semua tapi kalau Wakidi itu saya belum tahu," tambahnya.

Baca juga: Siapa Ade Darmawan? Lempar Petunjuk Baju Biru Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi, Tangani Kasus Besar

Sumaryo menegaskan praktik calo tiket di terminal sudah lama diberantas oleh pengelola.

"Dulu ada memang yang nggak pakai seragam tapi ya nggak tahu nama-namanya. Ya sekitar tahun 1983–1984-an," ungkapnya.

"Kalau sekarang sudah nggak ada, udah lama disingkirin semua," tambahnya.

Sumaryo berkata, total sekitar 200 orang dan 80 orang yang aktif menjadi agen bus di Terminal Tirtonadi. 

Setiap dua tahun sekali, ada pembaruan pengurus dan anggota Habma.

"Ada datanya, sekarang itu agen kalau di Terminal Tirtonadi," ujar Sumaryo.

4. Taufiq Disebut Pernah ke Terminal

Hal serupa juga disampaikan Sambungan Tampubolon (65), agen bus lainnya di Terminal Tirtonadi yang mengaku tidak pernah mengenal Mulyono atau Wakidi.

"Tidak pernah, tidak pernah itu. Cuma ngakunya dia kerja di Terminal," katanya, Senin. 

"Pak Taufiq juga sempat ke sini. Cuma memang tidak ada (orang yang dimaksud)," sambungnya.

Tampubolon menekankan, pengelola Terminal Tirtonadi sudah lama menertibkan calo.

"Di sini sudah tidak ada calo, positif. Sudah lama, di sini kan juga ada organisasinya, komunitasnya-kan ada," jelasnya.

5. Respons Orang-orang Sekitar Terminal

Ditelusuri lebih lanjut oleh TribunSolo.com (grup suryamalang) hasilnya tetap nihil.

Sejumlah pekerja di Terminal Tirtonadi, mulai dari agen bus, porter, tukang ojek, hingga pedagang juga tidak mengenal calo tiket bernama Wakidi atau pun Mulyono.

Termasuk saat diperlihatkan foto yang dimaksud, orang-orang di terminal juga tidak tahu. 

6. Penertiban Calo di Terminal

Sebagai informasi, penertiban calo tiket bus ilegal di Terminal Tipe A Tirtonadi sudah dilakukan sejak 2018.

Saat ini, seluruh pekerja terminal tergabung dalam berbagai paguyuban, seperti paguyuban agen bus, porter, pedagang, ojek, hingga taksi. 

Mereka semua dibekali kartu identitas resmi yang diperbarui setiap tahun, sebagai bagian dari sistem pengawasan dan profesionalisme.

Dengan sistem yang tertib ini, keberadaan calo ilegal di Terminal Tirtonadi bisa dipastikan sudah tidak ditemukan lagi.

7. Identitas Mulyono 

Dalam acara reuni pada hari Sabtu, (27/7/2025), Mulyono sempat bertemu dengan Jokowi yang sedang diterpa kasus dugaan ijazah palsu.

Mulyono mengaku sebagai teman Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.

Nomor mahasiswa milik Mulyono saat itu adalah 1684 dan saat ini bekerja di bidang swasta sektor kehutanan.

Pria asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu lulus dari UGM tahun 1987, sedangkan Jokowi disebut lulus tahun 1985.

Mulyono mengakui Jokowi lulus lebih dulu dari UGM karena nilainya lebih bagus. 

"Kalau sama dia (Jokowi), dia selalu ingat. Sebelum menjadi pejabat pun menyapa," sambungnya.

Baca juga: Gerak Cepat Kaesang Akan Temui AHY Buntut Ijazah Jokowi Demokrat Terseret: Bapak Tidak Menuduh

Mengenai ijazah Jokowi yang diduga palsu, Mulyono juga tidak terlalu ingin ikut campur.

Menurut Mulyono, ijazah adalah urusan pribadi masing-masing.

Adapun pertemuan Mulyono dengan Jokowi pada acara reuni itu memunculkan tawa dari para peserta lantaran Mulyono adalah nama masa kecil Jokowi.

Jokowi hanya tersenyum sambil melontarkan gurauan.

“Jangan nambah masalah lagi. Sudah, Hari Mulyono dimasalahin almarhum, ya tambah lagi Mas Mulyono,” ujar Jokowi disambut gelak tawa peserta reuni.

(TribunSolo.com/TribunSolo.com/Tribunnews.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkini