SURYAMALANG.COM, - Kisruh tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi perdebatan ahli digital forensik, Rismon Sianipar dengan mantan guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Koentjoro.
Sebagai penuding ijazah palsu Jokowi, Rismon yang juga alumni UGM menjawab kegelisahan Prof Koentjoro.
Prof Koentjoro takut pihak lain akan memanfaatkan Rismon Cs dan mencederai nama baik UGM, almamater mereka.
Prof Koentjoro menambahkan, pihak yang paling diuntungkan dari kisruh ini adalah orang-orang yang mencari nama.
“Saya tidak tahu, apa Jokowi bisa juga di balik itu ada di sana,” ucap Koentjoro mengutip YouTube Kompas TV, Sabtu (2/8/2025).
“Saya susah khawatir Bang Rismon itu kalau dimanfaatkan" imbuhnya.
"Kepentingan mereka karena ada panggung-panggung politik,” tegasnya.
"Agar bisa duduk di panggung politik tertentu, biar dia masih tetap dikenal,” lanjut Koentjoro.
Baca juga: PROFIL Prof Koentjoro Mantan Guru Besar UGM Sebut Jokowi Pembohong, Pernah Menentang Bansos Pemilu
Menjawab kegelisahan itu, Rismon Sianipar tidak pernah merasa dimanfaatkan oleh Jokowi atas perkara ijazah ini.
"Saya tidak percaya statementnya Profesor Koentjoro," ujar Rismon.
Rismon lalu menjabarkan alasannya perlu membuktikan keaslian ijazah sebab dulu mencoblos Jokowi saat pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2014.
"Saya pilih sendiri Pak Jokowi, saya memilih Pak Jokowi di 2014," kata Rismon masih di kesempatan yang sama.
Rismon menegaskan punya hak mengetahui apakah benar ijazah Jokowi dipakai untuk mendaftar sebagai calon presiden (capres) selama dua periode.
"Saya warga negara, pembayar pajak, saya juga citivitas akademika UGM" kata Rismon.
"Menurut Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, saya punya hak apakah benar ijazah Pak Jokowi itu dipakai untuk capres itu," ujarnya.