SURYAMALANG.COM , MALANG - Lima calon Sekda Kabupaten Malang mulai menjalani tahapan tes Seleksi Terbuka (Selter), yang diadakan di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Jatim, Selasa (5/8/2025) pagi.
Kelima calon itu adalah Ir Avicenna M Saniputera MT, MH, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP), Dr Made Arya W, SH MSi, Kepala Bapenda (Badan Pendapatan Daerah).
Tiga lainnya adalah Dr Ir Budiar MSi, Kadis Cipta Karya, Eko Margianto AP, S Sos, MAP, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dan Drs Firmando Matondang MH, Kasatpol PP.
"Kelima pelamar itu hadir semua dan saat ini sudah menjalani tes di ruangan," ungkap Nurman Ramdansyah, Kepala Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten Malang.
Dipastikan, uji kompetensi itu bakal melelahkan karena dimulai masuk ruangan pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 17.30 WIB.
Peserta Selter Sekda menjalani tes mirip menjalani ujian masuk perguruan tinggi.
Kelima peserta itu duduk berdekatan sambil menghadap ke komputernya masing-masing, yang beisi ratusan pertanyaan, lalu disiapkan lembar jawaban.
Duduk di pojok depan sebelah kanan adalah Avicenna.
Di sebelah kirinya Avicenna adalah Budiar.
Sedang, Made duduk di baris kedua atau di belakangnya Budiar.
Di belakang Avicenna, adalah Firmando, calon yang mendaftar kurang satu jam ditutupnya Selter.
Sedang, Eko, posisi duduknya di pojok kiri depan.
"Sesuai jadwalnya, tes itu akan berlangsung hingga sore hari. Sebab, selain tes uji tulis (kopetensi), juga ada ujian wawancara. Itu bukan wawancara oleh tim Pansel, yang nanti di ruangan Sekda. Namun, itu tes wawancara oleh tim Asesor dari Lembaga Asesmen Independen (BKD) atau dulu semacam psikotes," ungkapnya.
Sementara, Asep Kusdinar S Hut, MH, ketua tim Pansel mengatakan, uji kopetensi itu cukup penting karena salah satunya buat memotret karakter asli kelima calon itu.
Intinya,tes itu untuk mengetahui integritas peserta.
Sebab, mereka itu akan jadi 'istrinya' bupati, sehingga harus punya integritas yang terlihat baik, bukan punya kebiasaan yang sebaliknya, misalnya, tak jujur atau suka bohong.
"Calon yang lolos nanti itu punya integritas berstandar kompetensi, yakni jujur, moralnya baik, karena selalu mendampingi pak bupati," ungkap Asep, yang juga Kepala Bakorwil III Malang.(fiq)