Sosok Najib dan Amanda Menikah saat Demo Warga Pati Turunkan Sudewo, Tanpa Rencana Momen Bersejarah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERNIKAHAN DEMO PATI - Pasangan pengantin Ainun Najib dan Amanda Citra Dewi viral di media sosial sebab menikah pada saat warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah melakukan aksi demo pada Rabu (13/8/2025) lalu. Najib mencium kening istrinya (KANAN) ketika rombongan pendemo lewat. Amanda (KIRI) tersenyum bahagia. Demo yang menuntut Bupati Pati, Sudewo lengser dari jabatannya itu menjadi momen bersejarah.

"Enggak ada kaitannya pengantin ikut demo, hanya sekadar mengabadikan momen langka saat itu saja," tuturnya. 

Tangis Korban Pemangkasan Pegawai

Di balik bahagia yang dirasakan Najib dan Amanda, ada tangis pilu dari korban pemangkasan pegawai.

Sudewo diketahui membuat kebijakan dengan melakukan pengurangan pegawai non-ASN di RSUD Soewondo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. 

Bupati itu menilai, saat ini RSUD RAA Soewondo Pati mengalami kelebihan tenaga honorer atau non-ASN, sehingga jumlah tenaga honorer yang ada jauh melebihi kebutuhan.

Sudewo juga menyoroti mekanisme penerimaan tenaga honorer di RSUD RAA Soewondo yang menurutnya tidak jelas. 

Untuk itu, Sudewo menginstruksikan Direktur RSUD RAA Soewondo, Rini Susilowati, agar melakukan rasionalisasi jumlah pegawai.

Alhasil ratusan pegawai honorer RSUD Soewondo terdampak pemangkasan dan akhirnya dipecat namun tidak diberi pesangon yang layak.

Salah satu mantan karyawan, Haning Dyah tidak kuasa menahan tangis saat diundang dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati pada Kamis (14/8/2025).

Di ruang rapat Banggar DPRD Pati, Haning Dyah meratapi nasibnya yang kini dipecat setelah 10 tahun mengabdi. 

Rapat tersebut membahas lanjutan penggunaan hak angket terhadap Bupati Pati, Sudewo, terkait polemik pemutusan kerja terhadap 220 karyawan kontrak RSUD RAA Soewondo.

Sebanyak lima perwakilan eks karyawan RSUD dihadirkan untuk memberikan kesaksian.

Haning Dyah dan Siti Masruhah tak kuasa membendung air mata saat menceritakan nasib mereka.

“Saya dan suami saya bagian dari 220 orang yang tidak lolos tes, dianggap tidak kompeten dan akhirnya dipecat,” ucap Haning Dyah. 

Suaminya juga dipecat setelah 13 tahun bekerja di tempat yang sama.

Siti Masruhah, yang telah bekerja selama 20 tahun, juga mengalami nasib serupa.

Halaman
1234

Berita Terkini