Kota Batu
Emosi saat Moshing Sabetkan Celurit, 5 Pengeroyok Personel Band Underground di Kota Batu Ditangkap
Polisi menangkap lima dari total 11 pelaku pengeroyokan yang terjadi saat konser musik bergenre underground di Plum Hotel Palereman, Batu
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
Ringkasan Berita:
- Polisi menangkap lima dari total 11 pelaku pengeroyokan yang terjadi saat konser musik bergenre underground di kota Batu
- Enam pelaku lain yang saat ini masih dalam pengejaran berinisial BPK, RID, IRV, SHE, YUL, dan RANG
- Kasatreskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto menjelaskan dari hasil pemeriksaan terhadap para terduga pelaku, penyebab pengeroyokan dipicu emosi para terduga pelaku saat Moshing
SURYAMALANG.COM, BATU - Polisi menangkap lima dari total 11 pelaku pengeroyokan yang terjadi saat konser musik bergenre underground di Plum Hotel Palereman, Jalan Dewi Sartika Atas, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu pada Minggu (16/11/2025) lalu.
Para pelaku melakukan pengeroyokan terhadap personel band Hustle berinisial IP dan ORF yang saat itu rencananya menjadi salah satu band pengisi acara.
Bahkan IP harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan karena dibacok menggunakan celurit.
Wakapolres Batu Kompol Danang Yudanto mengatakan lima pelaku yang saat ini sudah diamankan yakni MMA (24) warga Kecamatan Sukun, Kota Malang yang merupakan pelaku pembacokan, NN (25) warga Kelurahan Temas Kecamatan Batu, YNM (18) warga Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, HM (17) warga Desa Sumberejo dan OS (16) warga Desa Tlekung.
“Iya benar, sejauh ini lima pelaku sudah kami amankan. Dari lima pelaku ini, dua diantaranya berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH,red). Sementara enam terduga pelaku lainnya masih dalam pengejaran,” kata Danang Yudanto, Jumat (21/11/2025).
Enam pelaku lain yang saat ini masih dalam pengejaran berinisial BPK, RID, IRV, SHE, YUL, dan RANG.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto menjelaskan dari hasil pemeriksaan terhadap para terduga pelaku, penyebab pengeroyokan dipicu emosi para terduga pelaku saat Moshing.
Moshing ialah aktivitas penonton saat konser musik dengan saling dorong, membanting, dan bergerak secara energik di area depan panggung.
Istilah ini sering kali dianggap sebagai salah satu bentuk ekspresi kegembiraan dan kebersamaan di antara penikmat musik keras seperti punk, hardcore dan metal.
“Motifnya karena jengkel terhadap korban. Saat berjoget moshing korban yang belum waktunya tampil ikut joget moshing dan saat itu tak sengaja menendang terduga pelaku. Hingga akhirnya terduga pelaku secara bersama-sama melakukan kekerasan fisik terhadap korban,” jelas Joko Suprianto.
Selain mengamankan para terduga pelaku, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti yang menguatkan peran masing-masing pelaku.
Diantaranya pakaian yang digunakan korban dan terduga pelaku saat kejadian, satu buah celurit, rekaman CCTV saat konser berlangsung dan hasil pemeriksaan visum kedua korban dari RS Bhayangkara Hasta Brata Batu.
Para terduga pelaku disangkakan pasal 170 ayat 1 KUHP dengan pidana kurungan selama lima tahun enam bulan dan pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman penjara paling lama selama lima tahun.
“Kami meminta kerja sama masyarat untuk membantu menginformasikan enam DPO (daftar pencarian orang,red) yang masih dalam status pengejaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, kasus pengeroyokan terhadap dua anggota grup band terjadi saat konser musik underground di Kota Batu akhir pekan lalu.
Penyebabnya karena tak terima tertendang oleh salah satu korban.
Kemudian tak terima dengan hal itu terduga pelaku memukul leher korban dan disusul dengan tindak pengeroyokan.
Mencoba dipisahkan penonton dengan membawa korban IP keluar aula, tiba-tiba salah seorang terduga pelaku menyabetkan sebilah celurit yang disembunykan di balik bajunya hingga mengenai bahu sebelah kanan IP.
Dengan kondisi terluka dan bersimbah darah, korban lari keluar dari hotel diikuti seluruh personel band.
Saat berada di depan hotel terduga pelaku kembali melakukan pengeroyokan terhadap gitaris band rekan IP berinisial ORF.
Hal itu mengakibatkan kedua korban mengalami luka-luka.(myu)
| Trans Jatim Malang Raya Sudah Mengaspal, Wali Kota Batu : Kerja Sama Sistem Transportasi yang Modern |
|
|---|
| Wali Kota Batu Nurochman Sependapat dengan Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Kades dan BPD |
|
|---|
| Jasad Mr X di Sungai Clumprit Kota Batu Ditemukan Pemancing, Sidik Jari Masih Bisa Dikenali |
|
|---|
| Bus Trans Jatim Koridor I Malang Raya Sudah Mengaspal, di Kota Batu Ada 13 Rambu Stop dan 6 Shelter |
|
|---|
| Batu Street Food Festival 2025 Dimulai, Ratusan Menu Kuliner Bintang Lima Harga Kaki Lima Tersaji |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/PENGEROYOKAN-KONSER-BATU.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.