Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Kisah Rafi Korban Tragedi Al Khoziny Meninggal Posisi Sujud Selamatkan Teman: Kenapa Harus Adikku?
Kisah Rafi korban tragedi musala Al Khoziny meninggal posisi sujud selamatkan teman, kakak sempat tidak ikhlas: kenapa harus adikku?
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Kisah Rafi Catur Okta Mulya dalam tragedi ambruknya gedung empat lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menyisakan duka dan luka bagi keluarga.
Mencoba ikhlas dan menerima kenyataan, keluarga sempat sulit menerima kepergian remaja 17 tahun tersebut yang ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud di dalam reruntuhan bangunan.
Rafi baru bisa dievakuasi pada hari ketiga atau Rabu (1/10/2025) sejak gedung Ponpes Al Khoziny runtuh pada Senin (29/9/2025).
Gedung untuk musala itu tiba-tiba ambruk ketika ratusan santri menunaikan salat asar sekira pukul 15:00 WIB.
Baca juga: Kisah Syaiful Rossy Minta Kaki Baru Setelah Diamputasi, Korban Selamat Tragedi Ponpes Al Khoziny
Sebagai kakak, Novita Tri Endah (26) masih tidak menyangka peristiwa itu menimpa adiknya.
Menurut Novita, korban ditemukan dalam keadaan sujud dan memeluk temannya, Syehlendra Haical (13) yang berhasil selamat dalam kejadian itu.
Ketika peristiwa itu terjadi, Rafi setidaknya masih hidup sampai hari ketiga pasca-gedung runtuh.
Rafi diduga meninggal dunia pada Rabu dini hari.
"Meninggal keadaan sujud di hari ketiga dini hari, meninggal sambil meluk temannya yang selamat itu Haical," cerita Novita di rumah duka, Surabaya, Senin (6/10/2025).
Novita mengatakan, berdasarkan penuturan Haical, Rafi sempat salat bersama santri lainnya ketika terjebak di reruntuhan Ponpes Al Khoziny.
"Kesaksian Haical, adik masih bisa salat magrib tapi dalam keadaan sujud terus, diajak salat isya juga masih salat, sampai subuh itu dibangunin lagi udah nggak ada suara," ucapnya.
Baca juga: Sosok KH R.Abdus Salam Mujib Pengasuh Pesantren Al Khoziny Ambruk, Generasi Ketiga Pendiri Ponpes
Novita sempat merasa tidak bisa menerima kepergian adiknya dalam tragedi Ponpes Al Khoziny.
Akan tetapi, Novita perlahan mulai ikhlas setelah mendengar kondisi yang dialami korban.
"Awalnya syok enggak terima, kenapa harus adikku? salah kah dia nyelametin anak juga? masih sempat-sempatnya loh dia nyelametin orang dalam waktu keruntuhan begitu," jelasnya.
Lebih lanjut, Novita menduga bisa saja Rafi selamat dalam peristiwa itu sebab posisinya berada di dekat pintu keluar musala.
"Posisi adikku juga dekat pintu keluar pokoknya, harusnya bisa, aku mikirnya dalam akal sehatku bisa keluar. Mungkin dia terlalu khusyuk salat, jadinya enggak dengerin ya," tambahnya.
Baca juga: 7 Jenazah Santri Al Khoziny Berhasil Diidentifikasi, Satu Bagian Tubuh BIsa Dikenali
Oleh karena itu, Novita berharap, ponpes bisa memperhatikan bangunan yang digunakan untuk para santri belajar, agar tragedi yang mengancam nyawa tidak terjadi kembali.
"Kalau aku sendiri sama keluarga ikhlas, cuma ingin tahu kejadiannya seperti apa detailnya begitu. Karena dari pihak sini bilangnya seperti ini, di sana seperti itu, jadinya kan simpang siur," tutupnya.
Perlu Diproses Hukum Bila Ada Pelanggaran
Terpisah, pimpinan Komisi VIII DPR menyatakan, tragedi ambruknya bangunan tiga lantai di Ponpes Al Khoziny yang memakan korban jiwa harus diselesaikan melalui jalur hukum.
“Jika memang ada pelanggaran hukum, kami dari Komisi VIII minta diselesaikan lewat jalur hukum karena ini menyebabkan meninggalnya para santri,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko, saat dihubungi, Senin (6/10/2025).
Pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada aparat berwenang.
Singgih menegaskan, penyelidikan soal dugaan kelalaian dalam proses pembangunan gedung harus dilakukan secara transparan, agar penyebab pasti dan pihak yang bertanggung jawab bisa diketahui.
Selain itu, tragedi di Ponpes Al Khoziny harus menjadi pengingat penting bagi lembaga pendidikan keagamaan, untuk memastikan aspek keselamatan dan standar teknis bangunan benar-benar dipenuhi sebelum digunakan.
“Kita serahkan ke penegak hukum, karena itu ranah penegak hukum. Namun, kita mengimbau supaya pembangunan harus diawasi dan dilaksanakan oleh yang ahlinya,” kata Singgih.
Baca juga: Menangis Dalam Hati, Kisah Aziz Tim SAR Ponpes Al Khoziny Lihat Jenazah Sujud, Korban Bawa Alquran
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, skala korban jiwa dalam tragedi ini cukup besar dibanding bencana-bencana lain yang terjadi sepanjang 2025.
“Korban kali ini di sepanjang tahun 2025 adalah korban cukup besar menurut BNPB,” kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, Senin (6/10/2025).
Budi membandingkan bencana-bencana sebelumnya, seperti gempa bumi di Poso, Sulawesi Tengah dan banjir bandang di Bali yang tidak memakan korban lebih dari 50 jiwa.
“Dari bencana-bencana alam yang terjadi, baik gempa bumi di Poso, di tempat lain, lalu banjir di Bali semuanya korbannya hanya sedikit, ini cukup banyak 50 orang,” ujarnya.
Update Korban Meninggal 66 Orang
Dari update terakhir Senin (6/10/2025) malam, jumlah korban dalam peristiwa ambruknya bangunan ponpes tembus 170 orang.
Terbaru, malam kemarin ditemukan lagi satu bagian tubuh korban di antara reruntuhan bangunan ambruk.
Satu body part atau bagian tubuh berupa tangan kiri itu dievakuasi dari sektor A2 pada pukul 21.03 WIB.
Temuan ini menambah jumlah body part yang ditemukan sebanyak 7 body part.
Sementara total sudah ada 170 korban, dengan rincian, 104 orang korban selamat dan 66 korban meninggal dunia (termasuk 7 body part).
Baca juga: Di Balik Tragedi Al Khoziny: Cuma 50 Ponpes Bersertifikat, 99 Persen Tak Memiliki Izin Bangunan
Korban yang ditemukan langsung diangkut menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim.
Sementara di lokasi, proses pencarian terus dilakukan.
Kepala Basarnas M Syafii menegaskan, pencarian terhadap para korban baru akan dihentikan ketika semua clear atau di lokasi sudah dipastikan tidak ada korban lagi.
“Bisa sampai malam ini, besok siang, atau besok malam, yang pasti, pencarian kita teruskan sampai tuntas. Sampai semua dipastikan tidak ada korban lagi di lokasi kejadian,” katanya.
(Kompas.com/Suryamalang.com|M Taufik)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Ponpes Al Khoziny
Ponpes Al Khoziny ambuk
Rafi korban tragedi Al Khoziny meninggal posisi su
korban Ponpes Al Khoziny
Sidoarjo
Rafi Catur Okta Mulya
SURYAMALANG.COM
Kisah Syaiful Rossy Minta 'Kaki Baru' Setelah Diamputasi, Korban Selamat Tragedi Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Kronologi Operasi SAR di Ponpes Al Khoziny Sejak Hari Pertama, Aktivitas Dipantau Internasional |
![]() |
---|
Sudah 170 Orang Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo , Malam Ini Ditemukan Body Part |
![]() |
---|
7 Jenazah Santri Al Khoziny Berhasil Diidentifikasi, Satu Bagian Tubuh BIsa Dikenali |
![]() |
---|
UPDATE - Sudah 65 Korban Meninggal Dunia Dievakuasi, Basarnas Teruskan Pencarian sampai Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.