Bondowoso

Ekspor Kopi Spesialti Arabica Java Ijen Raung Bondowoso ke Taiwan, Khofifah : Ini High Quality

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor kopi spesialti Arabica Java Ijen Raung, di Desa Rejoagung, Bondowoso

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sinca Ari Pangistu
EKSPOR KOPI - Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid (topi hitam) saat melempar kendi untuk melepas keberangkatan kontainer yang mengangkut 10 ton kopi Arabica Java Ijen Raung ke Taiwan dari Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso, Jawa Timur, pada Sabtu (1/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor kopi spesialti Arabica Java Ijen Raung dari Bondowoso
  • Kopi Arabica Spesialti Bondowoso ini hasil tes laboratorium di Taiwan nilainya yakni 82,5 dan Skoring terakhir pada 27 Oktober 2025 adalah angka 86,2
  • Ekspor kopi ke Taiwan ini jadi bukti perkembangan kopi Bondowoso karena sebelumnya sudah ada ekspor kopi untuk varian beda
 

 

SURYAMALANG.COM, BONDOWOSO - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor kopi spesialti Arabica Java Ijen Raung, di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso, pada Sabtu (1/11/2025).

Ekspor oleh Wijaya Coffe ini akan dikirim ke Taiwan, dengan jumlah pengiriman 10 ton kopi spesialti.

Khofifah menerangkan dulu Bondowoso yang dikenal sebagai Republik Kopi juga pernah mengeskpor dengan varian lain.

Baca juga: Ekspor Kopi Arabika ke Jerman, Produk Kebun Jampit di Bondowoso Berhasil Penuhi Standar EUDR

Karena itulah, ekpor kali ini menunjukkan bahwa ada peningkatan dari hasil usaha peningkatan kualitas yang selama ini dilakukan.

Di lain sisi, dia menilai ekspor kopi ini menunjukkan bahwa kopi Indonesia, khususnya Bondowoso luar biasa.

Terlebih memang, kopi yang diekspor merupakan jenis kopi spesialti Arabika Java Ijen Raung.

"Ini gak sembarangan, ini high quality. Dan itu ternyata bisa dihasilkan oleh para pekebun di Bondowoso," ujarnya.

Namun begitu, kata Khofifah, di saat yang sama berbagai pihak harus bersama-sama mendorong untuk meningkatkan produktivitas.

Karena, jika kualitas dan produktivitas sama-sama didorong maka akan bisa melihat tingkat kesejahteraan masyarakat. Terutama petani kopi.

Menurut Gianto Wijaya, Direktur Wijaya Coffe, untuk ekspor kopi jenis spesialti ini di Bondowoso baru pertama kali.

Dia menerangkan, yang membedakan kopi spesialti ini adalah dari penanganannya, jenis, serta proses pasca panen . Ada 6 kali tahapan pemurnian spesialti.

Di dunia, dewan kopi memberikan nilai pada kopi yang bisa dikatakan spesialti.

Tertinggi di tahun ini Panama Geisha, dengan nilai 96 hingga 98. Sementara, kopi Arabica Spesialti Bondowoso ini hasil tes laboratorium di Taiwan nilainya yakni 82,5

"Skoring terakhir kita, pada 27 Oktober keluar angka 86,2" terangnya.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved