Surabaya

Banjir Surabaya di Awal November 2025 Akibat Curah Hujan Tinggi dan Proyek Saluran Belum Selesai

Banjir Surabaya di Awal November 2025 Akibat Curah Hujan Tinggi dan Proyek Saluran Belum Selesai

SURYAMALANG.COM/Bobby Koloway
TENTANG BANJIR - Kepala Dinas Sumber Daya Manusia dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, ketika memberikan penjelasan tentang banjir di Surabaya, Kamis (6/11/2025). Syamsul menjelaskan beberapa penyebab muncul banjir di awal November ini. 

"Sebab, memang saat ini prioritas pengerjaan ada di selatan," katanya.

Untuk mempercepat proses surut, Wali Kota Eri telah menerjunkan sejumlah mobil pompa dari sejumlah dinas: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (DPKP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta dinas-dinas lain. Kemudian, Pemkot juga menyalakan 76 rumah pompa eksisting di seluruh pintu air.

"Berdasarkan evaluasi, memang sudah surut lebih cepat dibanding tahun sebelumnya."

"Namun, kami optimis bahwa kawasan yang memang saat ini tergenang bisa hilang ketika pengerjaan proyek selesai."

"Saat ini, proyek rumah pompa selesai 70 persen dan kami target tuntas 100 persen di akhir tahun," kata Syamsul. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat turun langsung mengecek lokasi saat. Beberapa kawasan yang didatangi orang nomor 1 di Surabaya tersebut di antaranya Jalan Jemursari, Jalan Sidosermo, Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Wonocolo, Jalan Tidar di Kecamatan Sawahan, Jalan Embong Malang di Kecamatan Genteng, Jalan Pacuan Kuda Kecamatan Rungkut, Jalan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan Asemrowo dan sejumlah kawasan lainnya.

Masing-masing wilayah tersebut dilanda hujan cukup deras sejak siang. Imbasnya muncul genangan mulai 10 cm hingga 30 cm.

Menggunakan Handy Talkie (HT) dalam komunikasi, pihaknya mengomando jajarannya dalam proses penyelesaian genangan.

Selain mengoperasikan sejumlah pompa, Wali Kota juga mengerahkan beberapa kendaraan tangki untuk mempercepat penyedotan air.

Selain curah hujan yang tinggi, genangan yang muncul juga diakibatkan aliran air di sungai yang tersendat sejumlah bangunan warga.

Di Jalan Tanjungsari misalnya, Wali Kota Eri Cahyadi menemukan bangunan rumah warga yang menghalangi saluran.

Wali Kota yang didampingi Camat Sukomanunggal, Dwi Anggara Widya Sukma dan Camat Asemrowo Khusnul Amin segera menginstruksikan jajarannya melakukan pemeriksaan terhadap masing-masing bangunan. Apabila ditemukan penyimpangan, pihaknya meminta untuk memberikan tindakan.

“Tolong dicek lagi ke BPN (Badan Pertanahan Nasional). Ini sudah puluhan tahun (menghalangi jalannya air) terus gimana mau bisa menyelesaikan banjir kalau masih ada seperti ini?,” kata Wali Kota Eri kepada jajarannya.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa kepentingan umum harus diutamakan. Warga harus bijak dalam mengelola pembangunan sehingga tidak merugikan kepada masyarakat.

"Kalau salurannya ditutupi rumah, terus gimana ini? Makannya saya minta tolong Pak Camat dan LPMK, kumpulkan warganya, diingatkan rumahnya harus mundur sesuai dengan surat tanahnya,” tegas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved