OTT Bupati Ponorogo Oleh KPK
PENAMPAKAN Rubicon, BMW hingga Sepeda Balap yang Disita KPK dari Rumah Yunus Direktur RSUD Ponorogo
Penampakan Rubicon, mobil BMW hingga sepeda balap yang disita KPK dari rumah dokter Yunus Mahatma Direktur RSUD Ponorogo.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Ringkasan Berita:
- KPK melakukan penggeledahan maraton selama empat hari, mulai 11 hingga 14 November 2025 terkait kasus penyapan dan gratifikasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Ponorogo.
- Dari rumah dr. Yunus Mahatma, Direktur RSUD Ponorogo, penyidik menyita sejumlah aset mewah berupa mobil Rubicon, BMW, jam tangan eksklusif, serta puluhan sepeda balap dan berbagai merek yang jumlahnya mencapai 24 unit.
SURYAMALANG.COM - Kasus dugaan suap jual beli jabatan hingga gratifikasi di lingkungan Kabupaten Ponorogo tengah menjadi sorotan.
Terbaru, penampakan Rubicon, mobil BMW hingga sepeda balap yang disita KPK dari rumah dokter Yunus Mahatma Direktur RSUD Ponorogo.
Penyidik juga mengamankan sejumlah barang lainnya, termasuk jam tangan mewah serta puluhan sepeda berbagai merek.
Penggeledahan berlangsung selama 4 hari, mulai Selasa 11 November hingga Jumat 14 November.
Penyitaan dilakukan dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap dan penerimaan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
"Selain itu dari rumah saudara YUM, penyidik juga mengamankan sejumlah aset bergerak lainnya, di antaranya sejumlah jam tangan mewah dan 24 sepeda," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/11/2025) melansir Antara via Kompas.com.
Ia menjelaskan, penyidik melakukan penggeledahan secara maraton sejak Selasa (11/11/2025) hingga Jumat (14/11/2025).
Selain rumah Yunus, lokasi lain yang digeledah yaitu Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU), RSUD Ponorogo, rumah dinas bupati, rumah dinas sekretaris daerah, rumah pribadi tersangka Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (SUG), rumah Sucipto (SC) selaku pihak swasta atau rekanan RSUD Ponorogo, serta sejumlah lokasi lainnya.
Baca juga: Daftar 11 Lokasi Incaran KPK Cari Barang Bukti Korupsi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Dalam rangkaian penggeledahan tersebut, penyidik juga mengamankan dan menyita beberapa dokumen dan barang bukti elektronik yang terkait dengan perkara, seperti dokumen penganggaran maupun proyek.
Selanjutnya, Budi menuturkan penyidik akan mengekstrak dan mempelajari setiap dokumen dan barang bukti yang disita untuk mendukung proses penyidikan.
"Termasuk penyitaan aset-aset tersebut, selain untuk proses pembuktian juga sebagai langkah awal asset recovery," tuturnya menambahkan.
Baca juga: KPK Sita Kwitansi dan Nota Jual Beli Tanah dari Kediaman Pribadi Sekda Ponorogo di Madiun
Tersangka
Pada 9 November 2025, KPK mengumumkan menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan jabatan, proyek pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Harjono Ponorogo, dan penerimaan lainnya atau gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Penetapan tersangka dilakukan setelah diadakan OTT di wilayah Ponorogo.
Empat orang tersangka itu adalah Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (SUG), Direktur RSUD Dr. Harjono Ponorogo Yunus Mahatma (YUM), Sekretaris Daerah Ponorogo Agus Pramono (AGP), serta Sucipto (SC) selaku pihak swasta atau rekanan RSUD Ponorogo.
Dalam klaster dugaan suap pengurusan jabatan, penerima suap adalah Sugiri Sancoko bersama Agus Pramono. Sementara pemberi suapnya adalah Yunus Mahatma.
Untuk klaster dugaan suap dalam proyek pekerjaan di RSUD Ponorogo, penerima suap adalah Sugiri Sancoko bersama Yunus Mahatma.
Sementara pemberi suapnya adalah Sucipto.
Adapun pada klaster dugaan gratifikasi di lingkungan Pemkab Ponorogo, penerima suapnya adalah Sugiri Sancoko. Sementara pemberi suapnya adalah Yunus Mahatma.
Baca juga: Nasib Proyek Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo Senilai Rp 164 Miliar, Kini Diselidiki KPK
Sosok Dokter Yunus Mahatma
Sosok Dr Yunus Mahatma merupakan satu di antara 13 orang yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Dr Yunus Mahatma sendiri merupakan direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo.
Jabatannya memang direktur, namun dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) lebih kaya dibanding Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Sekda Ponorogo Agus Pramono.
Dalam LHKPN periodik tahun 2024 yang diakses melalui laman elhkpn.kpk.go.id, Yunus tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp14,54 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp800 juta.
Baca juga: 5 Fakta Indah Bekti Pertiwi Rumahnya Digeledah KPK, Cairkan Suap ke Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Sedangkan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang hanya sebesar Rp 6,3 miliar dan Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Pramono yang sebesar Rp8,8 miliar.
Melihat rincian LHKPN dokter spesialis penyakit dalam itu adalah tanah dan bangunan senilai Rp9,25 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,11 miliar, harta bergerak lainnya Rp25 juta, kas dan setara kas Rp4,7 miliar, serta harta lainnya Rp 250 juta.
Aset tanah dan bangunan tersebar di beberapa wilayah, antara lain Kota Madiun, Surabaya, dan Karanganyar.
Di antaranya tanah seluas 4.600 meter persegi di Kota Madiun senilai Rp2,5 miliar, serta rumah dan tanah di Surabaya dengan nilai mencapai Rp2,75 miliar.
Untuk dokumen yang sama, Yunus tercatat memiliki dua mobil pribadi, yakni Honda HR-V tahun 2021 senilai Rp240 juta dan BMW 320 tahun 2023 senilai Rp875 juta. Seluruh harta tersebut dilaporkan berasal dari hasil sendiri.
Baca juga: Tim KPK Bawa 3 Koper dari Kantor Disbudparpora Ponorogo, 5 Jam Lebih Geledah Ruang Bidang Kebudayaan
Karir dr Yunus Mahatma
9 bulan lalu Tribunjatim Network sempat wawancara perihal profil dr Yunus Mahatma.
Dia menjelaskan bahwa nama Mahatma karena ayahnya adalah guru sejarah.
Ada Mahatma Gandhi dari India, dia mengaku mungkin ayahnya terinspirasi dari situ.
Dr Yunus Mahatma lahir di Kabupaten Blitar. Pendidikan SD sampai SMP dia habiskan di Kabupaten Blitar. Sedangkan SMA di Tulungagung.
Melanjutkan kuliah S1 Fakultas Kedokteran di Universitas Brawijaya Malang.
Karir dr Yunus Mahatma adalah PNS di Malaku, tahun 1991 sebelum reformasi. Dia bertugas di Dinkes Provinsi Maluku.
Kemudian menjadi kasie di Dinkes Provinsi Maluku.Jadi kasie P2ML, pindah di kasie sarana prasarana rumah sakit dan Puskesmas.
Kemudian 1999 pindah Kabupaten Magetan, Jatim lantaran di Maluku ada kerusuhan.
Saat itu di Kabupaten Magetan Mahatma hanya bertugas selama 1 tahun.
Lantaran mengambil sekolah dokter spesialis di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Pasca lulus dari kuliah spesialis penyakit dalam, dia ke Aceh untuk mengabdi.
Hingga 2006 lalu, dr Yunus Mahatma kembali ke Magetan. 2013 dia menjadi direktur di RSUD dr Sayidiman Magetan sampai 2019.
Pada 2021 dia memilih pensiun dini dan ikut asesment jadi direktur RSUD dr Harjono Ponorogo.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Jumat (7/11/2025) kemarin.
Kasus jual beli jabatan ini juga menyeret direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma. Diperkuat dengan foto dr Yunus Mahatma hadir di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu (8/11/2025) bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Sekda Ponorogo Agus Pramono
(SURYAMALANG.COM/Pramita Kusumaningrum dan Kompas.com)
Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp
harta dokter Yunus Mahatma disita KPK
harta dokter Yunus Mahatma
dokter Yunus Mahatma
Rubicon
BMW
Direktur RSUD Ponorogo
Sugiri Sancoko
penyuapan
gratifikasi
KPK
meaningful
suryamalang
Ponorogo
| Daftar 11 Lokasi Incaran KPK Cari Barang Bukti Korupsi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko |
|
|---|
| Nasib Proyek Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo Senilai Rp 164 Miliar, Kini Diselidiki KPK |
|
|---|
| Tim KPK Bawa 3 Koper dari Kantor Disbudparpora Ponorogo, 5 Jam Lebih Geledah Ruang Bidang Kebudayaan |
|
|---|
| 5 Fakta Indah Bekti Pertiwi Rumahnya Digeledah KPK, Cairkan Suap ke Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko |
|
|---|
| Rumah Mewah Indah Bekti Pertiwi Digeledah KPK, Terkait Kasus Korupsi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.