Magetan

Pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu Magetan Berstatus Waspada, Tetap Buka Meski Cuaca Tak Menentu

Pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu Magetan Berstatus Waspada, Tetap Buka Meski Cuaca Tak Menentu

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Eko Darmoko
IST
PENDAKIAN - Pintu Masuk jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoresewu, Magetan, dilanda hujan intensitas sedang sampai tinggi, Selasa (18/11/2025). Pengelola menyampaikan bahwa jalur pendakian tetap buka, namun berstatus waspada, serta berpotensi ditutup berdasarkan pemantauan cuaca rutin. 

Ringkasan Berita:
  • Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu, Magetan, berstatus waspada, seiring cuaca yang mulai tidak menentu
  • Pendaki yang melakukan perjalanan malam hari diminta mematuhi arahan petugas di basecamp maupun pos pengawasan

SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Pengelola jalur pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu, Magetan, menyampaikan bahwa jalur pendakian berstatus waspada, seiring cuaca yang mulai tidak menentu.

Kendati demikian, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu, Magetan, saat ini masih beroperasi normal.

Asper BKPH Lawu Selatan, Mulyadi, menekankan keselamatan pendaki menjadi prioritas utama dalam pengelolaan jalur pendakian.

“Perhutani terus memantau cuaca harian, sebelum mengambil keputusan,” ujar Mulyadi kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (18/11/2025).

Ia menambahkan, meski jalur pendakian tetap buka, namun jika terjadi hujan yang sangat lebat dengan intensitas tinggi, terus menerus, disertai dengan angin, jalur berpotensi ditutup sewaktu-waktu demi keselamatan pendaki.

Baca juga: Dua Bendera One Piece Disita dari Pendaki Gunung Lawu, Diduga Hendak Dikibarkan Saat Upacara

Menurutnya, cuaca bisa berubah dalam hitungan menit di Gunung Lawu.

Maka dari itu, jika masuk fase hujan berat, disertai embusan angin kencang, pihaknya tidak bisa kompromi.

“Kondisi cuaca di pegunungan Lawu dapat berubah cepat, sehingga pengelola tidak ingin mengambil risiko."

"Biasanya keputusan penutupan langsung kami ambil di lapangan,” tuturnya.

Selain pemantauan, Mulyadi menjelaskan, tim rutin patroli guna memastikan keamanan rute, sekaligus memeriksa titik-titik rawan seperti jalur berbatu, area berakar licin, dan lokasi yang berpotensi terjadi longsor kecil.

Pihaknya menegaskan, pendaki wajib lebih disiplin selama kondisi cuaca tidak menentu demi mengurangi risiko kecelakaan.

“Kami tetap mengingatkan pendaki agar memperhatikan kondisi sekitar, terutama setelah hujan."

"Jalurnya bisa sangat licin. Pendaki jangan memaksakan diri kalau cuaca sudah gelap atau hujan mulai deras,” tegasnya.

“Apabila kondisi tidak memungkinkan, lebih baik menunda pendakian daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."

"Cek prakiraan cuaca terbaru, membawa perlengkapan hujan, headlamp, dan baju ganti,” sambung Mulyadi.

Ia berpesan, pendaki yang melakukan perjalanan malam hari diminta mematuhi arahan petugas di basecamp maupun pos pengawasan.

“Prinsipnya, kami membuka jalur selama cuaca masih dalam batas aman."

"Begitu ada tanda-tanda membahayakan, kami bergerak cepat untuk menutup. Ini semua demi keselamatan bersama,” pungkas Mulyadi.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved