Erupsi Gunung Semeru

5 Fakta Erupsi Gunung Semeru: 178 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo, Kondisi Pasca-Meletus

5 Fakta erupsi Gunung Semeru: 178 pendaki terjebak di Ranu Kumbolo semalaman baru evakuasi Kamis pagi hingga kondisi pasca-meletus.

|
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA/PVMBG
GUNUNG SEMERU ERUPSI - Ranu Kumbolo di Gunung Semeru (KIRI), Jumat (18/7/2025). Gunung Semeru erupsi (KANAN) mengeluarkan awan panas pada Rabu (19/11/2025). Sedikitnya ada lima fakta penting mengenai erupsi Semeru kali ini, termasuk detail kondisi para pendaki yang tertahan dan situasi pasca-meletus di sekitar lereng gunung. 

Kata Septi, pihaknya meminta bagi yang masih berada di Ranu Kumbolo untuk tetap di sana dalam posisi bersiap.

"Untuk sementara kami minta yang di Ranu Kumbolo tetap di sana dalam posisi siap jika sewaktu-waktu memang harus turun malam sambil melihat situasi terbaru," ucapnya. 

3. Kondisi Para Pendaki dan Evakulasi

Dari kabar terbaru Kamis (20/11/2025), para pendaki dinyatakan baik dan segera dievakuasi turun.

“Sejak kemarin yang terjebak masih berada di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS),” kata Kalaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto.

“Mereka dalam kondisi baik. Rencananya pagi ini mereka akan kita bantu turun,” imbuhnya.

Gatot mengatakan, memang terdapat kendala dalam evakuasi semalam karena jalur yang licin dan juga kondisi yang gelap. Sehingga evakuasi dipilih pada pagi hari.

Imbas erupsi, wisata pendakian Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) ditutup sementara mulai 19 November 2025. 

4. Korban Erupsi Semeru

Sepasang suami istri (Pasutri) asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, jadi korban erupsi Gunung Semeru saat melintas di Jembatan Besuk Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, bertepatan dengan erupsi awan panas.

Material vulkanik awan panas terlihat begitu cepat menghujam area jembatan.

Korban bernama Haryono (49) dan Normawati (43), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, kemudian berhasil dievakuasi, namun mengalami luka bakar.

Sekda Lumajang, Agus Triyono menjelaskan, Satuan Tugas Penanganan Bencana Gunung Semeru di Lumajang bergerak cepat setelah insiden yang menimpa sepasang suami istri asal Kabupaten Kediri itu.

"Penanganan awal sudah dilakukan, terutama untuk luka bakarnya. Namun karena membutuhkan penanganan lebih lanjut, keduanya langsung dirujuk ke RS Pasirian,” beber Agus ketika dikonfirmasi.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Belum Timbulkan Dampak Besar di Kabupaten Malang

Setelah dilakukan penanganan medis kedua korban mengalami  luka bakar mencapai sekitar 20 persen.

Saat kejadian, kedua korban tergelincir ketika melintas di Jembatan Perak. Kala itu jalanan tertutup abu panas dan sangat licin.

BPBD Lumajang kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di jalur yang terdampak abu panas dan berpotensi menjadi licin.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved