Erupsi Gunung Semeru

FAKTA Status Hunian di Dusun Sumbersari Pronojiwo Terungkap, Erupsi Semeru Ratakan SDN 02 Supiturang

Sekda Lumajang, Agus Triyono menegaskan bahwa Dusun Sumbersari merupakan kawasan rawan bencana yang seharusnya tidak dijadikan tempat tinggal permanen

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Erwin Wicaksono
Kondisi terkini di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (20/11/2025). Nampak sejumlah warga hanya bisa melihat kondisi lahan yang dulu rumah kini rata dengan tanah.  

Ringkasan Berita:
  • Erupsi Gunung Semeru meluluhlantakkan sejumlah rumah hingga fasilitas umum sekolah di Dusun Sumbersari, Pronojiwo, Lumajang
  • Sekda Kabupaten Lumajang, Agus Triyono menyatakan  Dusun Sumbersari merupakan kawasan rawan bencana yang seharusnya tidak dijadikan tempat tinggal permanen. 
  • Update warga yang mengungsi mencapai 1.100 orang, tersebar di lebih dari 11 titik pengungsian.

 

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru meluluhlantakkan sejumlah rumah hingga fasilitas umum sekolah di Dusun Sumbersari, Pronojiwo, Lumajang, Rabu (19/11/2025).

Kamis (20/11/2025), hari ini, sejumlah warga mendatangi rumah mereka di kawasan rawan bencana, dan banyak yang tak mendapati rumah mereka lagi.

Baca juga: Erupsi Semeru Porak Porandakan Dusun Sumbersari, Pronojiwo, Lumajang, Sekolah Tinggal Fondasi

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, mengungkap fakta terkait status hunian di dusun Sumbersari.

Agus menegaskan bahwa Dusun Sumbersari merupakan kawasan rawan bencana yang seharusnya tidak dijadikan tempat tinggal permanen. 

Wilayah tersebut masih dimanfaatkan sebagai tempat usaha karena sebagian warga memiliki ladang di sekitar lokasi.

Ia menambahkan bahwa larangan bukan pada bangunannya, tetapi pada penggunaan untuk tempat tinggal.

Sejatinya para warga disebut Agus telah diberi hunian yang lebih aman di Bumi Damai Semeru. 

Namun, karena situasi Semeru sempat dianggap stabil, sebagian warga tetap memilih bermalam di bangunan lama mereka.

"Ini memang masuk dalam daerah rawan bencana. Seharusnya lokasi ini tidak boleh ditinggali, tapi warga memanfaatkan sebagai tempat usaha karena ladangnya di sini. Untuk rumah karena bukan hunian, sejak erupsi 2021 sudah kita pindah ke rumah hunian Bumi Semeru Damai,” jelasnya.

Agus juga mengungkapkan bahwa terdapat penambahan jalur baru awan panas yang bergerak ke arah selatan, berbeda dengan jalur erupsi sebelumnya.

Hal ini diduga dipicu material vulkanik lama yang sebelumnya belum sepenuhnya terangkat.

“Perihal zona merah apakah bertambah nanti akan dilihat. Yang difokuskan saat ini adalah penyelamatan warga terdampak erupsi,” ujarnya.

Pemerintah memastikan fokus utama saat ini adalah keselamatan warga. Setelah kondisi benar-benar terkendali, akan dilakukan asesmen terkait perbaikan fasilitas umum selama masa pemulihan.

Agus menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada korban jiwa

Sumber: SuryaMalang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved