Potret SPPG Malang Raya
Masak Pukul 01.00 WIB, Distribusi Menu MBG di Kota Malang Mulai Pukul 07.00 WIB
Kartika Nawa Indonesia melayani 21 sekolah yang berjarak dalam radius 6 kilometer (KM).
SURYAMALANG.COM, MALANG - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Malang memasok menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah. SPPG harus memastikan makanan layak konsumsi mulai sejak bahan mentah.
Kartika Nawa Indonesia melayani ribuan siswa di Kota Malang. SPPG yang berada di Jalan Trunojoyo, Kota Malang ini melayani 21 sekolah yang berjarak dalam radius 6 kilometer (KM).
Jadwal operasional dapur dimulai sejak sore. Tim datang sekitar pukul 18.00 WIB, dan langsung memotong sayur dan menyiapkan bumbu. Sedangkan eksekusi masak dimulai sekitar pukul 01.00 WIB.
Mayoritas makanan selesai matang antara pukul 03.00–08.00 WIB, dan distribusi makanan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Namun siswa menikmati menu MBG tersebut bervariasi. siswa TK dan SD mengonsumsi menu MBG sekitar pukul 10.00 WIB, sedangkan siswa SMP dan SMA baru makan MBG sekitar pukul 11.00–12.00 WIB.
Kepala SPPG Kartika Nawa Indonesia, Muhammad Ilham Syah mengatakan setiap pengiriman menu MBG disertai surat jalan dan berita acara serah terima dalam dua lembar. Satu untuk pihak dapur, dan satu lain untuk sekolah.
Saat tiba di sekolah, karyawan sekolah membuka satu wadah dan memeriksa porsi, aroma, dan kecocokan porsi. Setelah dinyatakan aman, baru berita acara ditandatangani.
Tim distribusi didampingi oleh asisten lapangan. Jika asisten lapangan tidak hadir, SOP tetap diterapkan oleh tim distribusi. Menurut Ilham, sampai sekrang tidak pernah ada retur atau pengembalian makanan dari sekolah. "Justru semuanya menanti-nanti MBG," kata Ilham kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (3/10).
Akhir-akhir ini Ilham semakin meningkatkan pengawasan dan disiplin untuk memastikan bahan yang diolah betul-betul aman. Pasalnya, banyak peristiwa keracunan di beberapa tempat di Indonesia.
"Semua yang ada di dapur selalu curiga atau parno, termasuk saya. Sejak ada kejadian keracunan, saya naikkan level pengawasan," ujarnya.
Sebenarnya dapur Kartika Nawa Indonesia memiliki kapasitas produksi sampai 4.000 porsi per hari. Namun saat ini dapur tersebut hanya memproduksi sekitar 3.215 porsi untuk melayani 21 sekolah.
Dapur menerapkan standar dengan disiplin ketat. Area produksi dijaga steril. Di ruangan itu tidak ada tempat sampah, dan dilengkapi lampu anti-serangga, blower, pendingin, sampai tirai plastik untuk menutup celah kemunginan serangga masuk.
Relawan yang bekerja selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) mulai dari sepatu atau sandal dapur, celemek, hair net, masker, dan sarung tangan. "Kami cek semua barang yang masuk. Tim sudah diedukasi untuk membedakan bahan yang bagus dan bahan yang jelek," terangnya.
Bukan hanya SPPG yang memperketat pengawasan MBG. Sekolah juga memperketat pengawasan MBG agar tidak ada kejadian negatif setelah menyantap menu dari program andalan Presiden Prabowo Subianto ini.
SMPN 2 Kota Malang sudah menjalankan program MBG ini sejak Agustus lalu. Sekolah yang terletak di Jalan Prof Moch Yamin tersebut mendapat suplai MBG dari SPPG Lanal Malang.
"Ada petugas dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang ikut mengawal dan mengawasi proses pendistribusian MBG sampai sekolah," kata Ronny Afrian, Humas SMPN 2 Kota Malang, Kamis (2/10).
SMPN 2 mendapat pasokan MBG setiap Senin sampai Jumat pada pukul 10.30 WIB. "Setelah diterima, MBG dihitung di meja sesuai jumlah murid kami. Kemudian, dilanjutkan dengan pengecekan secara acak atau random sampling," tambahnya.
Random sampling dilakukan dengan membuka wadah, kemudian dicium aromanya. Bila tercium bau basi atau bau aneh lainnya, maka MBG tidak boleh diberikan ke siswa dan dikembalikan ke SPPG.
Sekolah mewajibkan setiap siswa membawa sendok sendiri untuk menjaga higienitas. "Ketika siswa menerima dan mau memakan MBG, wali kelas wajib mendampingi. Siswa tidak boleh langsung mencicipi, tetapi cium dulu aromanya. Kalau baunya basi atau bau aneh, maka makanannya ditaruh dan dikembalikan," urainya.(Benni Indo/Kukuh Kurniawan)
85 SPPG Sudah Layani MBG di Malang Raya, Tapi Hanya 1 SPPG yang Punya SLHS |
![]() |
---|
3 Ribu Lebih Penerima MBG dari SPPG Sukosari Gondanglegi Kabupaten Malang |
![]() |
---|
Dosen UB Malang : Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Perlu Evaluasi Menyeluruh |
![]() |
---|
Buntut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Kota Batu, Pengurus MBG dan SPPG Kompak Bungkam |
![]() |
---|
SPPG Kartika Nawa Memastikan Kualitas Sejak Bahan Mentah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.