Kabupaten Malang

Manuver Cerdas Sekda Budiar, 23 Kepala Dinas di Kabupaten Malang Dites Jelang Persiapan Mutasi

Manuver Cerdas Sekda Budiar, 23 Kepala Dinas di Kabupaten Malang Dites Jelang Persiapan Mutasi

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
IST
SALAMAN - Sekda Kabupaten Malang, Budiar (kiri), bersalaman dengan Nurman Ramdansyah, mantan Pj Sekda, usai pelantikan di Pendopo Agung, Kamis (25/9/2025). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Manuver Sekda Kabupaten Malang, Dr Ir Budiar Anwar MSi, yang akan melakukan uji kompetensi untuk 23 Kepala Dinas, mendapat acungan jempol dari berbagai pihak.

Sebab, baru dua pekan dilantik jadi Sekda, Kamis (25/9/2025), Budiar dianggap mampu menerjemahkan keinginan Bupati Malang Muhammad Sanusi, yang ingin mengisi jabatan kosong, yang selama ini banyak diisi pejabat Plt itu.

"Kami anggap itu gebrakan cerdas karena baru dua pekan jadi Sekda, Pak Budiar sudah akan menuntaskan PR lama itu."

"Sebab, selama ini sudah terlalu banyak jabatan kosong, yang hanya diisi Plt, sehingga itu harus segera dituntaskan," tegas Zia'ul Haq, anggota DPRD Kabupaten Malang yang saat ini jadi ketua Fraksi Gerindra, Rabu (8/10/2025).

Makanya, lanjut dia, rencana mutasi besar-besaran itu cukup tepat karena selain banyaknya pejabat yang merangkap jadi Plt, juga banyak pejabat yang dianggap oleh Budiar, seperti tagline-nya merek kursi. Yakni, 'jika sudah duduk lupa berdiri'.

Baca juga: 2 Pekan Jadi Sekda Kabupaten Malang, Budiar Gelar Tes Para Kepala Dinas sebagai Persiapan Mutasi

Sebab, menurut Zia'ul Haq, ada lima pejabat yang sudah lebih empat tahun, bahkan juga ada yang enam tahun tak pernah dipindah, sehingga mutasian nanti, mereka itu harus ada penyegaran biar tak 'pikun' di tempatnya itu.

"Bagus lah, manuver pak sekda yang baru ini, sehingga tak akan terjadi ada pejabat yang sampai menua di tempatnya itu terus," ungkap Zia'ul Haq, yang juga ketua Komisi IV ini.

Sementara Ahmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa mengatakan, rencana mutasi besar-besaran dengan diawali uji kompetensi, yang akan berlangsung di kantor Asissment Center BKD Pemprov Jatim itu patut diacungi jempol.

Itu artinya, Budiar bisa mengirit anggaran APBD, yang selama ini cuma-cuma masuk ke kantong pribadi para pejabat yang merangkap jadi Plt itu.

"Kok bisa? Misalnya sekretaris dinas (Sekdin) itu merangkap jadi Plt Kadis (seperti Dwijo, jadi Plt Kadis Cipta Karya itu). TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) dia langsung meroket."

"Sebab, di luar gaji bulanan dia itu, juga dapat TPP sebagai Sekdin Rp 15 juta per bulan. Begitu jadi Plt Kadis Cipta Karya, TPP dia naik jadi Rp 27 juta per bulan setara kepala dinas definitif," ungkap Kusairi.

Begitu juga, kepala dinas yang merangkap seperti Atsalis, jadi staf ahli kini merangkap Plt Kominfo. Di staf ahli, TPP dia Rp 25 juta, sedang jadi Plt Kominfo, TPPnya Rp 27 juta.

Mungkin, ia akan mengambil TPP yang lebih tinggi, asal bukan diambil keduanya, bisa kena pelanggaran. Itu baru Plt dinas, bagaimana dengan TPP jadi Pj Sekda, yang lima bulan bisa buat beli mobil Honda Pajero terbaru.

"Makanya, dengan manuver Sekda yang baru itu, bakal bisa mengirit anggaran karena tak ada rangkap jabatan, yang bikin anggaran bengkak," tuturnya.

Sementara, Budiar Anwar, Sekda Kabupaten Malang, mengatakan, tes Asismen itu akan berlangsung dua hari. Yakni, pada tanggal 13 dan 14 Oktober nanti.

"Itu akan diikuti pejabat tinggi pratama (PTP). Soal mutasian, itu hak prerogatif Pak Bupati," ungkapnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved