Kelas Digital Malang Raya
SDN di Kabupaten Malang Sudah Pakai IFP, Tersedia 2.400 Konten untuk Belajar
Disdik Kabupaten Malang tidak memiliki data jumlah sekolah yang sudah menerima perangkat Papan Interaktif Pintar (smartboard) tersebut.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sejumlah sekolah di Kabupaten Malang telah menerima Interactive Flat Panel (IFP) dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang tidak memiliki data jumlah sekolah yang sudah menerima perangkat Papan Interaktif Pintar (smartboard) tersebut.
"Proses penyerahannya langsung dari pemerintah pusat ke sekolah. Sudah banyak SD di Kabupaten Malang yang menerima IFP," kata Suwadji, Kepala Disdik Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (12/9).
Suwadji menyebutkan proses pendistribusian langsung sesuai Data Pokok Pendidikan (Dapodik). "Pendistribusian IFP ini dilakukan secara bertahap. Disdik bersama koordinator wilayah, dan kepala sekolah masih mengupdate jumlah sekolah yang sudah mendapat IFPP," tambahnya.
Dilansir dari puslapdik.kemendikdasmen.go.id, perangkat smartboard tersebut merupakan bagian dari digitalisasi pendidikan. Ditargetkan setiap sekolah akan perangkat smartboard untuk menunjang proses belajar.
Melalui digitalisasi pembelajaran, pembelajaran lebih dinamis, interaktif, sekaligus merata untuk semua anak di berbagai pelosok negeri.
Digitalisasi pendidikan merupakan respons atas berbagai tantangan pendidikan, mulai dari rendahnya capaian literasi, sampai learning loss akibat pandemi.
Sebanyak 2.400 konten pembelajaran digital sudah tersedia di paltform Rumah Pendidikan. Dari jumlah tersebut, 406 konten merupakan materi baru. Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen menargetkan ada sebanyak 500 materi baru sampai akhir tahun 2025 ini.
Jadi, materi pembelajaran terkoneksi secara daring. Sekolah yang berada di pelosok bisa terkendala dalam mengakses materi pembelajaran ini.
Suwadji mengaku akan segera mengusulkan ke Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) dan penyedia telekomunikasi untuk memperkuat jaringan internet di sekolah yang ada di pelosok.
"Untuk sementara ini, langkah awal kami kan baru menerima, mendata, dan mengikuti petunjuk," terangnya.
Blank Spot
Beberapa wilayah di Kabupaten Malang masih belum terjangkau jaringan telekomunikasi atau disebut dengan area blank spot. Sesuai data dari Diskominfo, ada sebanyak 85 titik area blank spot di Kabupaten Malang per September 2025.
Kabid Infrastruktur dan Teknologi Informasi dan Komunkasi (TIK) Disdkominfo Kabupaten Malang, Linden Suryawan mengatakan jumlah titik blank spot tersebut tersebar di 79 desa di 19 kecamatan.
Kecamatan yang masih memiliki area blank spot terdiri dari Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Bantur, Kecamatan Dampit, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Jabung, Kecamatan Kasembon, Kecamatan Ngajum, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pagak, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Pujon, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Tumpang, Kecamatan Turen, Kecamatan Wagir, Kecamatan Wajak, dan Kecamatan Wonosari. "Kemungkinan angka ini akan bertambah sesuai dengan hasil survei lapangan selanjutnya," kata Linden, Kamis (9/10).
Menurutnya, kondisi geografis menjadi penyebab terjadinya blank spot. Seperti di Kabupaten Malang yang sebagian besar topografinya berupa pegunungan dan lembah.
Penyebab lainnya adalah karena kepadatan penduduk pada suatu area yang belum memenuhi perhitungan investasi provider telekomunikasi.
Kondisi ini bisa saja terjadi meskipun suatu desa sudah tercover sinyal internet apapun medianya, baik itu melalui sinyak 4G GSM maupun WiFi. "Jaringan fiber optik (FO) memang belum tesebar merata di desa-desa yang ada di Kabupaten Malang," tambahnya.
Kominfo Kabupaten Malang mendorong provider telekomunikasi mendirikan menara atau Base Trnsceiver Station (BTS) di area blank spot.
Diskominfo juga mengajukan penanganan area blank spot dan lemah sinyak telekomunikasi secara berkala ke Direktorat Akselerasi Infrastruktur Digital Direktorat Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
"Untuk area non-profit, kami ajukan ke Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi," terangnya.
Meskipun sejumlah wilayah di Kecamatan Ampelgading masih termasuk blank spot, tapi sudah ada sekolah yang menerima IFP dari Kemendikdasmen.
Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Ampelgading, Totok Wachyudianto mengatakan sudah ada 26 SD yang menerima IFP. "Sekolah yang belum menerima IFP adalah SDN Sonowangi 1, SDN Simojayan 1, SDN Sidorenggo 2, SDN Argoyuwono 2, SMPN 2, dan SMPN 3," kata Totok.
Totok menyebutkan kawasan di sekolah-sekolah tersebut memang tidak ada kendala jaringan internet. Menurutnya, internet masih bisa diakses untuk mengoperasikan IFP. "Insya Allah internetnya sudah bagus dan aman. Anak-anak juga senang mendapat IFP," tambahnya.
eksklusif
multiangle
Interactive Flat Panel
Kabupaten Malang
SURYAMALANG.COM
Dinas Pendidikan
digitalisasi pendidikan
Dinas Komunikasi dan Informasi
Sekolah Sabilillah Malang Pionir Pembelajaran Digital dengan Interactive Flat Panel di Kelas |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kota Malang Suryadi Tekankan Etika Jadi Fondasi di Tengah Digitalisasi Pendidikan |
![]() |
---|
Sekolah di Kota Batu Sambut Baik Rencana Pembagian Perangkat lFP, Berharap Tiap Ruang Kelas Ada |
![]() |
---|
Sekolah Penerima Fasilitas IFP Sudah 26 SD di Ampelgading Malang, Jaringan Internet Diperhatikan |
![]() |
---|
Seluruh Sekolah di Kota Batu Belum Terima IFP, Dinas Pendidikan : Menunggu Pengiriman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.