Kota Malang
Relokasi Pedagang Pasar Gadang Kota Malang Diprediksi Rampung Desember 2025
Pemkot Malang melalui Diskopindag memperkirakan relokasi pedagang Pasar Gadang rampung dilakukan Desember 2025.
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) memperkirakan relokasi pedagang Pasar Gadang rampung dilakukan Desember 2025.
Saat ini, pedagang sedang memproses pemindahan. Pemindahan ini dilakukan secara mandiri, pedagang juga mengeluarkan biaya sendiri untuk pindahan dan membuka lak baru.
Pemkot Malang memfasilitasi lokasi di sebelah timur Pasar Gadang.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, relokasi yang bersifat sementara itu untuk mengembalikan fungsi jalan di Pasar Gadang.
Ia menjelaskan bahwa permasalahan di Pasar Gadang sudah berlangsung lama dan menjadi keluhan warga, baik dari dalam maupun luar Kota Malang.
“Ini memang sudah lama menjadi keluhan masyarakat, termasuk para pedagang sendiri."
"Kemacetan selalu terjadi karena jalan dan jembatan di sekitar pasar tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.
Baca juga: Terdampak Efisiensi Anggaran, Pemkot Malang Belum Bisa Perbaiki Jalan di Pasar Gadang pada 2025
Menurut Eko, kondisi tersebut terjadi karena sejak awal 1990-an, area sepanjang jalan di sekitar pasar dipadati oleh pedagang yang menempati badan jalan.
Untuk menindaklanjuti arahan Wali Kota Malang, pihaknya kini mengambil langkah relokasi agar akses jalan kembali terbuka.
“Pak Wali Kota meminta kami menindaklanjuti keluhan itu dengan langkah nyata."
"Tujuannya agar jembatan dan jalan bisa difungsikan sesuai peruntukannya,” tuturnya.
Relokasi dilakukan dengan memindahkan pedagang sekitar 10 meter mundur dari jalan utama ke area belakang pasar.
Dengan mundurnya pedagang, jalan bisa difungsikan dua arah dan jembatan juga bisa digunakan kembali. Penataan ini dilakukan di lahan sewa yang dibayar oleh Pemkot Malang.
“Alhamdulillah, kesadaran pedagang cukup tinggi. Mereka bersedia secara swadaya membangun tempat relokasi sementara. Kami dari Diskopindag hanya memfasilitasi dan mengoordinasikan prosesnya,” kata Eko.
Sementara itu, untuk perbaikan jalan dan jembatan di kawasan tersebut akan ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
“Kalau urusan jalan, itu nanti ditangani oleh DPUPR. Kami fokus pada penataan pedagang dan relokasi,” imbuhnya.
Baca juga: Layanan Digital Kependudukan Mulai Diminati Warga Kota Malang, Dilarang Pakai Jasa Calo!
Eko menargetkan proses relokasi pedagang bisa rampung pada Desember 2025, sehingga penataan kawasan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Mudah-mudahan Desember sudah selesai, karena prosesnya sekarang terus berjalan,” ujarnya.
Meski bersifat sementara, lokasi relokasi di belakang pasar akan digunakan hingga penataan kawasan Pasar Gadang rampung sepenuhnya.
Setelah perbaikan selesai, pedagang tidak kembali ke tempat semula. Mereka tetap di area belakang sampai nanti Pasar Induk benar-benar dibangun kembali.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan belum ada dana perbaikan untuk jalan tersebut.
Pada 2024, Pemkot Malang sudah menganggarkan untuk perbaikan, namun dana tersebut digeser karena efisiensi.
“Sudah ada anggaran yang disusun pada 2024 hanya saja ada efisiensi dari pemerintahan pusat. Dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jalan ditarik semua,” ujar Dandung.
Dalam perencanaannya, akan ada renovasi jalan menjadi dua arah. Di bagian tengah akan dibangun sekat. Jalan tersebut akan menyatu dengan jalur dari jembatan.
“Kami akan buat jalan kembar seperti di jembatan. Namun, perlu dianggarkan lagi," paparnya.
Dandung meminta maaf kepada masyarakat karena Pemkot Malang masih belum bisa memperbaiki jalan tersebut. Pemkot Malang akan mengupayakan penganggaran kembali untuk tahun depan.
"Mohon maaf, Pemerintah Kota Malang belum bisa melakukan penanganan,” tegasnya.
Jalan yang dibuat nanti akan dibuat permanen. Dicor dengan bahan berkualitas agar lebih kuat. Pasalnya, jalur tersebut sering dilewati kendaraan besar dan berat.
Jika hanya dilakukan perbaikan sementara, maka akan kembali rusak. Dandung menyebut, perbaikan sementara hanya bisa bertahan maksimal dua bulan.
"Karena banyak kendaraan besar yang lewat. Rencananya dicor agar lebih kuat dilalui kendaraan berat dan juga akan menjadi dua jalur mulai dari jembatan,” tegasnya.
Sahid, seorang pedagang yang telah berpindah ke bagian belakang pasar mengungkapkan bahwa kondisi pasar sudah membutuhkan perbaikan. Termasuk jalan yang menjadi akses kedatangan pembeli.
Menurutnya, perbaikan jalan perlu juga memperhatikan tempat parkir dan jalur yang mudah mengakses pasar. Melihat kondisi jalan masih belum bisa diperbaiki, Sahid berharap ada langkah yang pasti pada tahun depan.
"Kami pindah karena memang jalan mau diperbaiki, agar tidak macet. Semoga jalan memang bisa segera diperbaiki," harapnya.
| Dilakukan Secara Swadaya, Warga Pandanwangi Kota Malang Kompak BikinJembatan Darurat dari Bambu |
|
|---|
| Kolaborasi Mahasiswa Dunia di UB Malang, Pecahkan Masalah Desa Lewat Inovasi Artificial Intelligence |
|
|---|
| Perluas Jaringan Layanan Kesehatan, MMC dan RSH Malaysia Dirikan Kantor Perwakilan di Kota Malang |
|
|---|
| MMC dan RSH Malaysia Dirikan Kantor Perwakilan di Kota Malang, Perluas Jaringan di Indonesia |
|
|---|
| Extra Joss Ultimate Hadir di CFD Take Over Malang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.