Kota Malang
Jembatan Bambu Sonokembang akan Dibongkar Warga Pandanwangi Asal Jembatan Bailey Pemkot Malang Siap
Warga RT 4 RW 5 Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang akan membongkar jembatan darurat terbuat dari bambu itu
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Nasib Jembatan bambu yang dibangun warga sebagai jembatan darurat melintasi Jembatan Sonokembang di Jalan Simpang Sulfat Utara dijanjikan akan segera dibongkar sendiri oleh warga jika Pemkot Malang mulai memasang jembatan bailey.
Warga RT 4 RW 5 Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang akan membongkar jembatan darurat terbuat dari bambu itu.
Baca juga: Pemkot Malang Segera Pasang Jembatan Bailey, Jembatan Sonokembang Harus Bangun Ulang Tahun Depan
Namun dengan syarat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga telah siap memasang jembatan bailey.
Sebagai informasi, jembatan bailey termasuk jenis jembatan darurat yang terbuat dari panel logam yang mudah dipasang dan dipindahkan (bongkar -pasang).
Pemkot Malang lewat Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang akan memasang jembatan bailey di sisi timur dari Jembatan Sonokembang.
Ketua RT 4 RW 5 Kelurahan Pandanwangi, Khotib Hambali membenarkan hal tersebut.
"Rencananya, Pemkot Malang akan memasang jembatan bailey. Sesuai kesepakatan warga, kami siap membongkar jembatan darurat bambu kalau sudah terpasang jembatan bailey," ujar Khotib, Selasa (28/10/2025).
Apabila jembatan bailey tersebut tidak kunjung dipasang, maka warga tetap mempertahankan keberadaan jembatan bambu.
Selain mempermudah akses, warga juga tidak harus memutar jauh ketika mengantarkan anaknya ke sekolah yang berada di sisi seberang.
"Sejak Jembatan Sonokembang ditutup total karena fondasinya ambrol akibat banjir, saya mendapat komplain dari warga dan pedagang karena pendapatannya berkurang dan anak- anak sekolah harus memutar jauh. Oleh karena itu, saya bergerak cepat membuat jembatan darurat yang terbuat dari bambu," jujurnya.
Dirinya mengungkapkan, jembatan darurat itu dibangun pada Minggu (26/10/2025) lalu dan khusus diperuntukkan untuk pejalan kaki serta pengendara sepeda motor.
Akses tersebut dibuka selama 24 jam dan dijaga penuh oleh warga baik dari sisi selatan maupun utara.
"Akses jembatan darurat ini dibuka selama 24 jam dan dijaga oleh warga yang selalu siaga dan waspada. Apabila hujannya lebat dan arus sungai deras, akan kami tutup sementara waku sampai kondisinya dirasa sudah aman," terangnya.
Sementara itu, salah satu pedagang Fendi mengaku toko kelontongnya kembali laris setelah akses warga terbuka lewat jembatan darurat tersebut.
"Sebelumnya ditutup total, sehingga sepi dan tidak ada satupun kendaraan yang melintas. Dengan adanya jembatan darurat itu, toko saya kembali ramai karena akses warga terbuka meski hanya dapat dilalui sepeda motor," jelasnya.
Ia berharap kepada Pemkot Malang, untuk segera memasang jembatan bailey, karena jembatan bailey lebih aman dan warga tidak harus memutar jauh.
"Harapannya, jembatan bailey dapat segera dipasang karena bahannya dari besi dan lebih aman. Karena titik lokasi ini merupakan akses utama warga, daripada harus memutar jauh," tandasnya.
| Pemkot Malang Bagi Bibit Pohon untuk Peremajaan, Salurkan 56 Bibit Pohon per Kelurahan |
|
|---|
| UPDATE Penyelidikan Kasus Perundungan Siswi SMP di Kota Malang, Polisi Periksa Tiga Saksi Tambahan |
|
|---|
| Anggaran Belanja Naik, Pemkot Malang Komitmen Tingkatkan Layanan Publik, ASN Harus Bekerja Maksimal |
|
|---|
| Trans Jatim Siap Mengaspal di Kota Malang pada 20 November 2025, Dishub Sebut Persiapan Sudah Matang |
|
|---|
| Transparansi Penindakan Operasi Zebra Semeru 2025, Polresta Malang Kota Intensifkan ETLE dan Bodycam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/jembatan-bambu-sulfat.jpg)