Kota Malang

Antisipasi Lonjakan Harga Pangan, Pemkot Malang Buka Puluhan Hektare Lahan Cabai

Lahan tersebut tersebar di dua wilayah, yakni 40 hektare di Kecamatan Kedungkandang dan 20 hektare di Kecamatan Lowokwaru.

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
KETAHANAN PANGAN - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (pakai caping), menanam cabai sebagai tanda dimulainya program pembukaan lahan 60 hektare lahan cabai pada akhir pekan ini. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkot Malang menyiapkan langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama cabai
  • Pemkot Malang bakal membuka lahan tanam cabai seluas 60 hektare sebagai bentuk penguatan kemandirian pangan daerah
  • Lahan tersebut tersebar di dua wilayah, yakni 40 hektare di Kecamatan Kedungkandang dan 20 hektare di Kecamatan Lowokwaru

SURYAMALANG.COM, MALANGPemkot Malang tengah menyiapkan langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama cabai.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membuka lahan tanam cabai seluas 60 hektare sebagai bentuk penguatan kemandirian pangan daerah.

Lahan tersebut tersebar di dua wilayah, yakni 40 hektare di Kecamatan Kedungkandang dan 20 hektare di Kecamatan Lowokwaru.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan bahwa pengendalian harga tidak hanya dilakukan melalui peningkatan produksi lokal, tetapi juga melalui kerja sama antar daerah penghasil cabai.

Langkah ini penting untuk menjaga rantai pasok agar harga cabai di pasaran tetap stabil.

“Kami fokus pada komoditas cabai karena beberapa pekan terakhir harganya naik cukup tinggi. Dengan peningkatan produksi dan kerja sama antar daerah, kami berharap harga bisa segera kembali normal,” ujar Wahyu Hidayat.

Baca juga: Ecoton Desak Pemkot Malang Selamatkan dan Jaga Kelestarian Sungai Brantas

Dengan adanya program budidaya cabai skala besar ini, Pemkot Malang menargetkan peningkatan kemandirian pangan sekaligus menekan gejolak harga kebutuhan pokok di wilayah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, menjelaskan bahwa lahan tanam di Kedungkandang tersebar di tujuh kelurahan, yaitu Buring, Wonokoyo, Lesanpuro, Madyopuro, Cemorokandang, Tlogowaru, dan Bumiayu.

Adapun di wilayah Lowokwaru, pusat budidaya difokuskan di Kelurahan Merjosari.

“Cabai ini akan menopang kebutuhan lokal Kota Malang. Dari pengalaman sebelumnya, masa panen bisa mencapai hingga 12 kali, dan total produksi sekitar 3.000 ton,” terang Slamet kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (9/11/2025).

Untuk mendukung produktivitas petani, program ini juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia berupa 3.000 bibit cabai, sedangkan Dispangtan menyalurkan tambahan 200 benih cabai.

Dengan bantuan tersebut, pemerintah berharap pasokan cabai dapat terjaga, terutama menjelang akhir tahun saat permintaan pangan meningkat.

“Biasanya menjelang pergantian tahun permintaan bahan pokok melonjak. Karena itu, penanaman cabai ini menjadi strategi untuk memperkuat ketersediaan pasokan,” pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved