Kota Malang

Patungan Karena Minim Dana dari Kampus, Futsal Putri UM Tampil Gacor di Campus League, Raih Juara 2

Patungan Karena Minim Dana dari Kampus, Futsal Putri UM Justru Gacor di Campus League, Raih Juara 2

UM
BERPRESTASI - Tim futsal putri Universitas Negeri Malang (UM) meraih juara dua dalam kompetisi Campus League 2025 yang digelar di Yogyakarta pada tanggal 6-12 November 2025. 
Ringkasan Berita:

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tujuh hari bukan waktu yang singkat bagi tim futsal putri Universitas Negeri Malang (UM) selama mengikuti kompetisi Campus League 2025 di Yogyakarta pada tanggal 6-12 November 2025.

Perjuangan mereka tak sia-sia, setelah mampu menjadi juara dua di kompetisi bergengsi tingkat universitas ini.

Di balik sorak kemenangan ini, terdapat kisah haru yang dijalani oleh tim asuhan pelatih kepala Arif Rohmad ini.

Sebagian besar biaya keberangkatan mereka, mulai dari transportasi, makan, hingga penginapan mereka tanggung sendiri.

Perjalanan itu dibalut dengan pengorbanan dan kebersamaan demi mengharumkan nama kampus di kancah nasional.

Menurut Arif, Campus League 2025 menjadi kompetisi baru yang dikemas profesional dan menarik perhatian banyak tim kampus di Indonesia. 

Hal itu menjadi perhatian bagi Universitas Negeri Malang (UM) untuk mengikuti kompetisi ini.

Untuk itu, tim memutuskan berangkat ke Yogyakarta agar tidak kehilangan kesempatan berlaga.

Terlebih lagi Yogyakarta menjadi tuan rumah untuk regional Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Baca juga: Bintang Timur Surabaya Juara Liga Futsal Profesional 2024/2025, Dimas Bagus: Kuncinya Saling Percaya

"Keberangkatan kami karena kompetisi ini baru muncul dan hampir sama seperti liga profesional."

"Kami berangkat sendiri, meski sempat mengajukan proposal ke universitas, tapi hanya beberapa yang disetujui, seperti pendaftaran Rp 1,5 juta itu yang dibantu. Sisanya kami harus putar otak," katanya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (18/11/2025).

Tim yang berisi 16 pemain dan 7 ofisial itu menghabiskan waktu tujuh hari di Yogyakarta.

Tanpa fasilitas transportasi dari kampus, mereka berangkat dengan menggunakan kereta api.

Setibanya di sana, para pemain dan ofisial kembali sepakat untuk iuran harian Rp 5.000 sampai 10.000 per orang untuk membeli lauk pauk.

Mereka memasak sederhana, berbelanja di pasar, dan mengatur pengeluaran sehemat mungkin.

Penginapan pun dipilih yang paling murah.

Sebuah rumah kecil yang jaraknya cukup jauh dari venue pertandingan.

"Untuk ke venue kami patungan Grab. Satu kali perjalanan sekitar Rp 70.000, misalkan ada lima yang berangkat ya berlima itu patungan," ucapnya.

Meski begitu, suasana di Yogyakarta justru menjadi kenangan berharga.

Sambutan baik dari panitia, mahasiswa, dan pelatih lokal membuat perjuangan mereka terasa lebih ringan.

"Alhamdulillah kami diterima dengan baik, itu menambah semangat anak-anak," tuturnya.

Dalam kompetisi yang dikemas dengan sistem liga itu, UM menerjunkan pemain yang sebagian besar adalah mahasiswa baru.

Sebagai pelatih, Arif mencoba untuk memberikan semangat kepada pemain di saat pertandingan.

Kekompakan serta kebersamaan terbukti dapat membentuk mental dan karakter para pemain.

Motivasi itu terbukti ketika mereka menjadi juara dua meskipun kalah dari tuan rumah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Saya bilang ke anak-anak, kita sudah mengeluarkan banyak biaya dan waktu."

"Berangkat bareng-bareng, senang bareng-bareng. Itu jadi motivasi besar buat mereka," ujarnya.

Kemenangan di Yogyakarta membuat UM lolos ke seri nasional Campus League yang akan digelar pada Desember 2025 di Jakarta.

Namun lagi-lagi, kendala biaya mengintai mereka.

Arif mengakui bahwa biaya keberangkatan ke Jakarta kemungkinan bisa dua kali lipat dari biaya yang mereka keluarkan ke Yogyakarta.

Jika dukungan dana tidak mencukupi, kemungkinan terburuknya adalah tim mundur dari kompetisi nasional.

"Ini pertanyaan berat. Tapi kalau kalkulasi iuran dan pengeluaran sangat besar, ada kemungkinan mundur. Tapi kami tetap berusaha cari sponsor dulu," terangnya.

Saat ini tim masih mengajukan proposal ke universitas, fakultas, dan berharap bantuan alumni.

Mereka terus berlatih intensif di Malang sambil menunggu kepastian dukungan.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved