Kota Malang
Satgas Antibully di Sekolah, Disdikbud Kota Malang : Harus Mampu Cegah Potensi Perundungan
Suwarjana, mengatakan bahwa keberadaan satgas Antibully di setiap sekolah menjadi langkah penting untuk menciptakan ruang belajar yang aman.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Ringkasan Berita:
- Disdikbud Kota Malang memastikan setiap sekolah telah memiliki Satgas Antibully
- Satgas Antibully ini dilengkapi peran guru Bimbingan Konseling (BK)
- Disdikbud Kota Malang akan terus memperkuat peran satgas dan layanan konseling di sekolah agar ruang pendidikan di Kota Malang tetap aman, inklusif, dan bebas dari tindak perundungan
SURYAMALANG.COM, MALANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang memastikan setiap sekolah telah memiliki Satgas Antibully untuk mencegah potensi terjadinya perundungan di lingkungan pendidikan.
Satgas ini dilengkapi peran guru Bimbingan Konseling (BK) yang juga berfungsi melakukan deteksi dini dan pendampingan terhadap siswa.
Baca juga: Kasus Perundungan Siswi SMP di Sukun Malang Naik Tahap Penyidikan, Segera Gelar Perkara
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, mengatakan bahwa keberadaan satgas di setiap sekolah menjadi langkah penting untuk menciptakan ruang belajar yang aman.
Tak sekadar menjalankan tugas penegakan, satgas juga bekerja untuk pencegahan.
“Perundungan ini harus dicegah sejak awal. Di sekolah sudah ada Satgas Antibully dan guru BK yang siap menangani,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Meski begitu, Suwarjana mengingatkan bahwa banyak kasus perundungan justru terjadi di luar sekolah dan di luar jam pelajaran.
Karena itu, ia menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pergaulan dan kondisi psikologis anak.
“Orang tua perlu waspada karena kejadiannya tidak selalu di sekolah. Kami mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya,” kata Suwarjana.
Ia juga berpesan kepada para siswa agar saling menghargai dan memperkuat rasa kebersamaan.
Dikatakan Suwarjana, perundungan tidak membuat kondisi menjadi lebih baik, justru sebaliknya.
Sekolah harus menjadi lingkungan yang aman dan para siswa harus menganggap semua teman adalah bagian dari keluarga besar sekolah.
“Ayo kita ini satu keluarga di sekolah, kenapa harus terjadi perundungan? Efeknya sangat luas dan bisa membekas sepanjang hidup,” lanjutnya.
Suwarjana menegaskan, Disdikbud Kota Malang akan terus memperkuat peran satgas dan layanan konseling di sekolah agar ruang pendidikan di Kota Malang tetap aman, inklusif, dan bebas dari tindak perundungan.
Diberitakan sebelumnya, perundungan terjadi di wilayah Sukun, Kota Malang.
| DPRD Kota Malang Tinjau Progres Pembangunan Gedung Parkir Kayutangan, Target Kurangi Kemacetan |
|
|---|
| Kasus Perundungan Siswi SMP di Sukun Malang Naik Tahap Penyidikan, Segera Gelar Perkara |
|
|---|
| Khidmatnya Sembahyang Hari Raya Galungan di Pura Luhur Dwijawarsa Kota Malang |
|
|---|
| Jembatan Bailey Sonokembang Kota Malang Siap Dilalui, Malam Ini Bakal Uji Coba |
|
|---|
| Sudah Sebulan Ratusan Murid SMPN 19 Kota Malang Tak Menerima MBG Lagi, SPPG Berhenti Beroperasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/PERUNDUNGAN-SISWI-smp-sUKUN-mALANG.jpg)