Kota Malang
Kepanikan Dasuki saat Longsor Plengsengan Jalan Gatot Subroto Kota Malang Menerjang Rumahnya
Kepanikan Dasuki saat Longsor Plengsengan Jalan Gatot Subroto Kota Malang Menerjang Rumahnya
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
Ringkasan Berita:
- Plengsengan trotoar Jalan Gatot Subroto, Kota Malang, ambrol dan longsor menimpa rumah warga
- Suara longsoran terdengar seperti kumpulan material besar yang jatuh bersamaan
- Material tanah, batu, dan puing-puing menerjang turun tanpa bisa dibendung
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sore hari seharusnya menjadi waktu paling tenang bagi Dasuki (60).
Seperti biasa, warga Kelurahan Ksatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang itu duduk di ruang tamu menikmati acara televisi, sementara sang istri memasak di dapur.
Hari mulai gelap, jam menunjukkan sekitar pukul 18.00.
Tidak ada firasat buruk sampai suara “gerotok-gerotok” dari arah atas rumah mengubah semuanya.
“Awalnya saya kira kecelakaan mobil,” kenang Dasuki.
Suara itu terdengar seperti kumpulan material besar yang jatuh bersamaan.
Namun hanya dalam hitungan detik, suara itu berubah menjadi dentuman keras.
Bukan kendaraan. Ternyata, plengsengan trotoar Jalan Gatot Subroto di sisi atas rumahnya ambrol dan longsor menimpa rumahnya.
Material tanah, batu, dan puing-puing menerjang turun tanpa bisa dibendung.
Baca juga: BREAKING NEWS : Jalan Gatot Subroto Ambrol, 11 Penghuni Rumah Diungsikan
“Saya langsung keluar. Istri saya teriak-teriak minta tolong,” ujarnya.
Saat itu di dalam rumah hanya ada dua orang: Dasuki dan istrinya.
Tidak ada waktu menyelamatkan barang. Ruangan belakang rumah terisi air dan lumpur.
Pasir, lumpur, dan bebatuan memenuhi kamar, dapur, hingga lemari pakaian.
“Lemari hancur semua. Pakaian, semua tertimbun,” katanya.
Rumah dua lantai itu sebenarnya telah ia tempati lebih dari 30 tahun.
Selama lebih dari 30 tahun tinggal di lokasi tersebut, tak pernah ia mengalami bencana sebesar ini.
Banjir kecil pernah, tapi longsor dari atas tebing baru kali ini terjadi.
Ia mengingat, plengsengan di atas rumahnya memang sudah lama rusak. Batu-batunya tampak menggantung dan rapuh.
Dua minggu sebelumnya, sempat ada pekerja memasang paralon saluran air di titik itu.
Namun ia tidak tahu pasti kapan pekerjaan dilakukan atau apakah ada perbaikan struktur.
“Batunya itu banyak yang gantung-gantung. Kemarin sempat ada petugas pasang paralon, mungkin dua mingguan lah,” katanya.
Begitu longsor terjadi, warga sekitar langsung berdatangan menolong.
Dasuki dan istrinya mengamankan diri ke rumah kosong milik tetangganya yang berada tepat di depan rumah.
Malam itu, untuk pertama kalinya setelah puluhan tahun, ia tidak bisa tidur di rumahnya sendiri.
Sekarang, Dasuki hanya berharap pemerintah segera memberikan solusi. Ia ingin kembali ke rumah tempatnya beristirahat seperti biasa.
“Saya ingin rumah saya bisa ditempati lagi seperti umumnya,” ucapnya lirih.
Sebagai pekerja serabutan, ia tahu dirinya tidak punya cukup tabungan untuk membangun ulang rumah dua lantainya yang rusak.
Dasuki, warga RT 1 RW 12 Kelurahan Ksatrian, kini menunggu tindak lanjut pemerintah setelah bencana longsor itu.
Ia berharap ada penanganan plengsengan secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang pada warga lain.
“Yang penting, solusinya gimana. Biar rumah saya bisa ditempati lagi,” katanya.
Di antara puing-puing rumah yang kotor, Dasuki berdiri dengan harapan sederhana, bisa kembali pulang.
| Janji Perbaikan Longsoran Jembatan Embong Brantas Kampung Tridi oleh BBPJN Jatim–Bali, Bisa 2 Minggu |
|
|---|
| Penjelasan Ambrolnya Trotoar Jembatan Embong Brantas di Kampung Tridi Jodipan dari Wali Kota Malang |
|
|---|
| Diskon Tiket Untuk 7 KA Jarak Jauh Keberangkatan Stasiun Malang, Berlaku Saat Libur Nataru |
|
|---|
| Kronologis Trotoar Jembatan Embong Brantas Kampung Tridi Ambrol, Longsorannya Jebol Rumah Warga |
|
|---|
| Diduga Jadi Korban Kejahatan, Viral Pemuda Berlari Minta Tolong di Jalan KH Malik Dalam Kota Malang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Dasuki-warga-KOTA-MALANG-yang-rumahnya-terdampak-longsor-plengsengan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.