Diskon 50 Persen untuk Ojol dan Kurir: Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, 48 Kali Upah

Diskon 50 persen untuk ojol dan kurir: iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, cek manfaatnya, 48 kali upah hingga beasiswa.

|
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN/Warta Kota/Yulianto Anto
DISKON UNTUK OJOL - Dua pengemudi ojol dari aplikator yang berbeda mengendarai motor membonceng penumpang (KANAN). Pengemudi ojek online dan taksi online menggelar aksi unjuk rasa "Menolak Tarif Murah", di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/6/2024). Ada diskon 50 persen untuk ojol iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) di BPJS Ketenagakerjaan 

2. Santunan cacat 56 kali upah

3. Beasiswa Rp 174 juta untuk 2 orang anak

4. jaminan kematian itu totalnya bisa menerima Rp 42 juta.

Sementara manfaat yang diterima PBPU dari JKM antara lain adalah

1. Santunan kematian sebesar Rp20.000.000;

2. Santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp12.000.000;

3. Biaya pemakaman sebesar Rp10.000.000; dan

4. Beasiswa pendidikan untuk paling banyak 2 (dua) orang anak peserta.

Diskon Sampai 2026

Airlangga juga memastikan diskon iuran bakal berlanjut pada tahun 2026 dan jumlah penerimanya diperluas termasuk untuk petani hingga pedagang.

Menko Perekonomian menargetkan jumlah penerima pada tahun depan mencapai 9,9 juta dengan perkiraan anggaran Rp 753 miliar. 

"Ini bukan hanya untuk ojol dan juga pangkalan dan yang lain, tetapi juga pekerja bukan penerima upah lainnya seperti segmen petani, pedagang, nelayan, buruh bangunan, pekerja rumah tangga," kata Airlangga.

Ojol Akan Demo 17 September 2025

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia bersama mahasiswa dari BEM UI berencana menggelar aksi demonstrasi di depan DPR RI pada Rabu, 17 September 2025. 

Jumlah massa diperkirakan mencapai 2.000 hingga 5.000 orang, terdiri dari pengemudi roda dua, driver mobil online, hingga kurir online.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa aksi kali ini merupakan kelanjutan dari eskalasi perlawanan rakyat, khususnya pasca tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan dua pengemudi ojol, Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansyah di Makassar. 

Baca juga: Sempat Viral, Keributan Ojol dan Jukir di Kota Malang Berakhir Damai, Keduanya Saling Memaafkan

Garda menilai tragedi tersebut menjadi simbol perlawanan bahwa jika suara ojol diabaikan, potensi konflik sosial bisa meluas.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved