Penyebab Mikrofon Prabowo Mendadak Mati saat Pidato soal Palestina di Markas PBB Memang Disengaja

Penyebab mikrofon Prabowo mendadak mati saat pidato soal Palestina di markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) memang disengaja.

Instagram @presidenrepublikindonesia/dok. Sekretariat Presiden
MIKROFON PRABOWO MATI - Presiden Prabowo Subianto (KANAN) berpidato di KTT PBB untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9/2025). Suasana di dalam gedung acara KTT PBB (KIRI). Mikrofon Prabowo tiba-tiba mati saat bicara soal Palestina, ternyata memang disengaja. 

Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel.

Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian.

Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak.

Yang Mulia, Negara-negara terkemuka di dunia yang mengambil langkah-langkah prinsip ini, Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar.

Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar.

Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan:

Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. 

Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza.

Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita.

Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia.

Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. 

Kita siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian. (audio tak terdengar)

Damai, damai sekarang! Damai, segera! Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak"

Dipimpin Oleh Prancis dan Arab Saudi

Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara itu dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.

Ini menjadi salah satu forum penting bagi komunitas internasional untuk meneguhkan kembali komitmen global terhadap solusi dua negara, sekaligus menggalang dukungan nyata bagi implementasinya.

Baca juga: Kepentingan Jokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode Kerahkan Relawannya: Kita Bulatkan Saja

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved