Berita Viral

Dampak Istri Pamer Uang Bisa 'Beli Polisi' Viral, Kades Rusli Bogor Diperiksa, Profesi Terungkap

Dampak istri pamer uang bisa 'beli polisi' viral, Kades Rusli di Bogor diperiksa, profesi wanita dalam video terungkap, bantah duit dana desa.

|
Tangkap layar TikTok @lamanbogor/video Kades Rengasjajar
KADES BOGOR VIRAL - Kepala Desa (Kades) Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rusli (KIRI) angkat bicara mengenai video viral yang memperlihatkan istrinya memegang gepokan uang di dalam mobil bersama seorang pria, Jumat (31/10/2025). Wanita pamer segepok uang (KANAN) istri Rusli ngaku bisa 'beli polisi', terungkap profesinya. 

SURYAMALANG.COM, - Video viral, istri Kepala Desa (Kades) Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rusli pamer uang sampai bisa 'beli polisi' berbuntut panjang.

Video itu dibuat di kawasan Cigudeg yang kini telah ditutup oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Rekaman itu berasal dari status WhatsApp sopir dump truck yang sedang bersama istri Rusli dan kemudian diunduh oleh seseorang hingga akhirnya viral.

Terbaru, Rusli diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Bogor setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika buka suara. 

Baca juga: Siapa Rusli Pemilik 9 Tambang Sudah 3 Periode Jabat Kades di Bogor? Bela Istrinya yang Pamer Uang

Menurut keterangan Sekda, Rusli sudah dipanggil pada Kamis (30/10/2025) lalu, berkaitan dengan video istrinya yang viral.

Pemanggilan dilakukan untuk meminta klarifikasi dari Rusli.

"Udah dipanggil Pak Inspektorat, pokoknya harus diklarifikasi," ujarnya kepada wartawan, Jumat (31/10/2025) melansir TribunnewsBogor.com (grup suryamalang).

Ajat menyebut, berdasarkan informasi yang diterimanya, video itu diambil beberapa bulan lalu sebelum adanya penutupan sementara tambang oleh Gubernur Jawa Barat.

Di samping itu, Ajat mengatakan istri Rusli merupakan seorang pengusaha.

"Video bulan Juli, sebelum penutupan, sebelum penutupan sekarang, makanya dipanggil kadesnya," ungkapnya.

Baca juga: Ratusan Warga Tuban Demo Tuntut Kades Kepohagung Mundur, Diduga Gelapkan Uang Desa Rp 1 Miliar

Terpisah, Camat Cigudeg, Ade Zulfahmi, juga membenarkan video istri Rusli itu memang diambil sebelum Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menutup sementara tambang.

Ade juga menyebut video itu disalahgunakan oleh seseorang.

"Sudah klarifikasi, jadi itu video bulan Juli sebelum penutupan tambang," ujarnya kepada wartawan, Kamis.

"Jadi ada yang upload seolah-olah sekarang," pungkasnya.

Video Viral

Dalam video, istri Rusli terlihat pamer segepok uang di dalam mobil.

"Diberean duit bae (kasih uang)," kata pria yang merekam.

"Duit tuh loba (tuh uang banyak banget)," timpal istri Rusli.

Baca juga: Kesaksian Kades Soal Rumah Tangga Melda Safitri dan Suami PPPK, Bukan Soal KDRT dan Perselingkuhan

Istri Rusli bahkan menyebut masih memiliki banyak uang di dalam koper.

"Duit loba di koper keneh (uang banyak ada di koper)," ujarnya.

Lalu, pria yang duduk di belakang kemudi bercanda uang milik istri Rusli itu bisa untuk membeli polisi.

"Videokeun, videokeun tuh. Ulah sieun, ieu rek diborong kabeh material, jeung polisi polisi na (Jangan takut, ini mau diborong semua material sama polisinya juga)," sahutnya.

Klarifikasi Rusli

Rusli menegaskan, video istrinya pamer uang itu bukan untuk menghina warga desa yang terdampak akibat penutupan tambang.

"Kepada masyarakat yang terdampak, saya sampaikan video itu dibuat bulan Juli 2025." jelas Rusli, Jumat (31/10/2025).

"Tidak ada kaitan dengan kelakuan ibu lurah dengan penghinaan terhadap masyarakat yang terdampak dalam keadaan saat ini," ucapnya. 

"Setelah ditanya, pemilik video itu yang ada gambar ibu lurahnya, adalah dari salah satu sopir mobil dump truck tronton yang memang beliau merasa ada yang men-download di dalam status WA-nya dan diberi caption yang berlebihan dan diadu domba dengan warga masyarakat yang terdampak," urai Rusli.

Baca juga: DAFTAR 5 Kades Koruptor di Tulungagung, Kini Plt Kepala DPMD Perketat Monev

Rusli lantas menjelaskan asal-usul uang yang dipamerkan sang istri.

Kades itu mengklaim, uang tersebut merupakan hasil usahanya bersama istri sebagai supplier material tambang dan lainnya.

Rusli menyebut, orang-orang yang berbisnis dengannya terkadang membayar secara cash.

"Saya juga suplier sama istri, kalau ada yang minta material dikirim dengan mobil atau belanja sendiri. Kadang sopir bawa uang cash ke kita, ngurus mobil armada dari luar, kadang transfer," terang Rusli.

"Kami juga memang dari SMA jual beli material batu, split," imbuhnya.

Sopir Truk Minta Maaf

Setelah video itu menyebar luas di media sosial, Rusli mengaku telah menemui sopir truk yang merekam dan mengunggah video tersebut.

Menurut Rusli, sopir tersebut sudah menyampaikan permintaan maaf dan mengaku tidak bermaksud menimbulkan kehebohan.

“Narasi sama caption-nya itu adu domba dengan keadaan masyarakat. Bingung saya juga mau lapor. Sudah maaf-maafan sampai menangis,” tuturnya. 

“Video itu lama, sejak Juli. Jadi bukan baru-baru ini. Diunggahnya pun tanpa izin,” ujar Rusli menegaskan.

Rusli Bos Tambang Jabat Tiga Periode

Rusli sendiri sudah tiga periode menjabat sebagai Kades Rengasjajar dan mengaku kepada Gubernur Dedi Mulyadi mengelola sembilan tambang.

"Gaduh (punya) pak, keluarga," ujar Rusli melansir TribunJabar.id, Jumat, (31/10/2025).

Tambang tersebut sudah dikelola sejak 1985 dan Rusli mengklaim semua tambang miliknya punya izin usaha pertambangan (IUP).

"Aya (izin) boga IUP, sejak 1985," katanya.

Rusli menambang menggunakan bahan peledak.

"Bahan peledak," katanya.

Rusli merinci dari sembilan tambang, ada satu yang izinnya sudah habis.

"Terdaftar teh ada 9, ayeuna nu seep bulan satu bulan september PT Gunung Mas Jaya Indah, jadi tinggal 8 yang ber-IUP," katanya.

Sebagai Kades, Rusli merinci semua pengusaha tambang memberi pungutan ke pemerintah desa.

"Rp100 ribu pungutan yang diterapkan setiap pemdes di setiap gunung dari satu tronton," jelasnya.

Pungutan Rp100 ribu dibagi menjadi untuk warga yang meratakan Rp20 ribu, lalu pengurus Rp20 ribu.

"Kita buat Perdes. Rp20 ribu untuk masyarakat yang meratakan, Rp20 ribu pengurus di dalam, Rp60 ribu, Rp15 ribu kami serahkan apartur desa, RT, RW linmas, sisanya kami simpan di kedusunan dibagikan setiap tahun dan pembangunan yang tidak boleh oleh dana desa sepetri majelis taklim, masjid, musala," katanya.

Dalam satu hari, ada 500 truk dari 8 perusahaan tambang yang memberi pungutan Rp 100 ribu.

Jika ditotal maka pemerintahan Rusli menerima Rp50 juta per hari dari setoran truk tambang.

Artinya dalam satu bulan pemerintahannya menerima Rp1,5 miliar hanya dari truk tambang saja.

"Kan gak pernah dipakai kami," katanya.

Selain dari truk, perusahaan tambang juga memberi setoran ke pemerintahan Rusli.

"Perusahaan juga ngasih ke pemdes dan masyarakat. Berupa uang bulanan Rp5 juta, ada yang Rp7,5 juta. Perdes iuran APBDES" katanya.

Maka jika ditotal, ada uang masuk ke Pemerintahan Rusli di Rengasjajar sebesar kurang lebih Rp25 miliar.

"Harusnya sudah bisa membangun infrastruktur yang baik," katanya.

Bahkan Rusli tak berkutik ketika disinggung soal kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

"Yang kaya mah yang pada punya tambang," kata Dedi Mulyadi.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved