Realistis Tanpa Jokowi: Pengamat Ungkap Alasan Projo Pindah ke Prabowo, Tak Berbuah Insentif Lagi
Realistis tanpa Jokowi: pengamat ungkap alasan Projo hapus logo dan pindah haluan ke Prabowo, keluarga Solo tak berbuah insentif lagi.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Organisasi relawan Projo yang selama ini militan mendukung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kini menegaskan afiliasi dengan Prabowo Subianto.
Manuver politik Projo yang berpindah haluan ke Prabowo dinilai pengamat politik sebagai langkah yang realistis.
Dalam Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025), organisasi tersebut mengumumkan lima poin keputusan.
Salah satunya adalah mendukung pemerintahan Prabowo dan pencalonan sang presiden di Pilpres 2029.
Projo juga memutuskan untuk mengubah logo organisasi yang sebelumnya bergambar siluet Jokowi.
Baca juga: Tanggapan Rocky Gerung Plesetan Projo Pro Judi Online Catut Sosok Budi Arie: Itu dari Kecerdasan
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menegaskan, Projo selama ini bukanlah singkatan dari frasa "pro-Jokowi."
Meskipun demikian, Budi Arie menyatakan pihaknya tidak akan "meninggalkan" Joko Widodo.
Menurut Budi Arie, transformasi organisasi Projo pun telah dikomunikaskan dengan eks wali kota Surakarta tersebut.
“Pak Jokowi adalah bagian dari sejarah Projo yang tidak boleh dilupakan. Tanpa beliau, tidak akan ada Projo seperti sekarang,” kata Budi Arie, Minggu (2/11/2025) melansir KompasTV.
Pengamat: Alasan Projo Pindah ke Prabowo
Pengamat politik Agung Baskoro menyebut, langkah berpindah haluan ke Prabowo adalah "pragmatisme politik" yang ditunjukkan Projo, sebab mereka butuh "survive" secara politik pasca-masa kepresidenan Jokowi.
Baca juga: Relawan Projo Berikan Dukungan untuk Gunawan Wibisono dan Umar Usman di Pilbup Kabupaten Malang 2024
Agung menilai, keputusan Projo menjadi "benteng" Jokowi dan keluarga tidak membuahkan insentif politik yang maksimal, sehingga wajar jika Budi Arie merapat ke Partai Gerindra dan pindah pijakan.
"Suka atau tidak, Budi Arie dan Projo butuh backup politik baru pasca-Pak Jokowi tak lagi menjabat," kata Agung Baskoro Minggu (2/11/2025).
"Apalagi serangan demi serangan yang dihadapi Projo sebagai benteng utama Pak Jokowi dan keluarga Solo tak berbuah insentif politik yang maksimal." lanjutnya.
Baca juga: Projo Malang Usung Misi Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran di Pilpres 2024
Agung menyatakan, Projo butuh dukungan politik terutama setelah Budi Arie terdepak dari kabinet.
Organisasi itu disebutnya membutuhkan dukungan untuk menghadapi tantangan dan dinamika politik ke depan.
Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra
Sementara itu, Budi Arie memiliki ambisi untuk bergabung dengan Partai Gerindra setelah sebelumnya berencana mengubah Projo menjadi partai politik baru.
Budi Arie mengklaim, langkah itu merupakan bagian dari transformasi organisasi relawan yang dia pimpin, serta mengikuti perintah Prabowo untuk bergabung memperkuat visi dan misi pemerintahan.
Bahkan, Budi Arie menyatakan hal itu di depan relawan Projo yang tengah berkongres.
"Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa, karena apa? saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum," kata Budi dalam Kongres III Projo, Sabtu (1/11/2025).
Baca juga: Bela Jokowi Soal Whoosh: Budi Arie Anggap Lumrah Utang Bisa Diperpanjang, Purbaya: Benar Sedikit
Dengan gamblang, Budi Arie menyebut ingin masuk ke Partai Gerindra secepatnya.
"Ya secepatnya (gabung Gerindra)," kata Budi Arie.
Budi bertekad memperkuat partai yang dipimpin Prabowo dan menyebut nama Gerindra sebagai partai tujuannya.
"Betul. Iya lah, pasti Gerindra. Nanti kita tunggu dinamika di Kongres ketiga ini. Yang pasti begini, satu, kita akan memperkuat dan mendukung agenda-agenda politik Presiden Prabowo," tutur Budi Arie.
Mengingat ke belakang, Prabowo memang sempat bertanya kepada Budi Arie, di partai mana dia akan berlabuh.
Apakah akan berlabuh ke partai yang dipimpinnya, Gerindra; atau ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini dipimpin oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Pertanyaan itu ditanyakan Prabowo, lantaran Budi datang dalam Kongres PSI.
"Menteri Koperasi, Saudara Budi Arie Setiadi. Ini Masuk PSI kau? bukan?” kata Prabowo menggoda Budi Arie di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Sementara itu, Budi Arie terlihat mengangkat tangan dan menggoyangkannya yang berarti tidak.
Namun, tak berhenti, Prabowo kemudian bertanya apakah Budi Arie bergabung dengan PSI atau Gerindra.
"PSI atau Gerindra kau?” ujar Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Mengenal Projo
Projo awalnya merupakan sebuah organisasi relawan yang terbentuk untuk mendukung Jokowi sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014.
Nama Projo kerap disebut sebagai kepanjangan dari "Pro Jokowi".
Projo mulai aktif sejak 2013, di mana mereka berfungsi sebagai jaringan dukungan relawan untuk memenangkan Jokowi dalam kontestasi Pilpres.
Sedangkan Budi Arie awalnya merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 1998-2001.
Baca juga: Menantu Soekarwo Jadi Ketua Projo Jatim untuk Sokong Capres Prabowo - Gibran
Karier politiknya di PDI-P terus menanjak setelah didapuk menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2005 sampai 2010.
Pada Agustus 2013, Budi Arie menjadi sosok penting berdirinya Projo yang merupakan kelompok relawan terbesar yang mendukung Jokowi.
Projo dinilai memainkan peran krusial dalam menggalang dukungan untuk pencalonan Jokowi sebagai presiden pada 2014-2019 dan 2019-2024.
Hingga kini, Budi Arie menjabat sebagai Ketua Umum Projo. Namun pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Projo menjatuhkan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Menuju Final Kasus Ijazah Jokowi: Penentuan Tersangka dan Gelar Perkara Segera, Nasib Roy Suryo Cs
Saat mendeklarasikan dukungannya pada 2023, Projo menilai Prabowo merupakan sosok yang layak meneruskan kerja Jokowi.
Budi Arie sendiri pernah menempati sejumlah posisi menteri di pemerintahan Jokowi maupun Prabowo.
Nama Budi Arie pernah mengisi pos Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada era Jokowi.
Setelah kemenangan Prabowo pada Pilpres 2024, Budi Arie mengisi kursi Menteri Koperasi.
Budi Arie kemudian terkena reshuffle dan digantikan oleh Ferry Juliantono pada Senin (8/9/2025).
(Kompas.com/KompasTV/Kompas.com)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
| UPDATE BLT Kesra Rp900 Ribu November 2025: Purbaya Percepat Penyaluran, Cek Nama di Situs Kemensos |
|
|---|
| Penampilan ke-100 Bersama Persebaya Surabaya, Bruno Moreira Ingin Menjadi Legenda Bajul Ijo |
|
|---|
| Minimarket di Ponggok Kabupaten Blitar Dibobol Maling, Belasan Slop Rokok Digasak Pelaku |
|
|---|
| Inilah 10 Desa di Kabupaten Batanghari Jambi Terima Dana Desa 2025 Tertinggi Tembus Rp2,7 Miliar |
|
|---|
| Mahasiswa UB Malang Manfaatkan Mikroalga untuk Terapi Kanker Anak, Raih Penghargaan di China |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Realistis-Tanpa-Jokowi-Pengamat-Ungkap-Alasan-Projo-Pindah-ke-Prabowo-Tak-Berbuah-Insentif-Lagi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.