Bocah SD Disandera

Bocah SD di Gresik Disandera: Rani Terus Injak Kaki Penyandera

Penyanderaan berakhir dengan nyawa SD Negeri Tlogopatut II, Kecamatan Gresik itu terselamatkan. Ini juga berkat keberanian dan ketenangan Rani.

Penulis: faiq nuraini | Editor: faiq nuraini
surya/sugiono
Rani dalam posisi disandera terus digeret pelaku sandera menuju Makodim Gresik. 

SURYA Malang,GRESIK - Drama penyanderaan yang dilakukan Fuad Ahmad (34) terhadap Zahriani Putri Agustin (9) atau Rani, berakhir dengan kematian Fuad, Rabu (17/12/2014).

Polisi menembak mati pria asal Jalan Saleh Sungkar, Lombok Barat, Mataram, NTB itu di bagian kepala. Secara dramatis, Rani, panggilan Zahriani, berhasil diselamatkan setelah tiga jam disandera. Lihat video di sini

Penyanderaan berakhir dengan nyawa SD Negeri Tlogopatut II, Kecamatan Gresik itu terselamatkan. Ini juga berkat keberanian  dan ketenangan bocah kelas IV ini dalam sekapan penculik.

Meski mata tajam pisau terus mengarah pada lehernya, bocah itu tetap tenang. Namun dalam perjalanan dibawa penyandera, bocah ini tetap tenang.

Sikap tenang Rani ini, membuat petugas dari Polres Gresik dan Kodim 0817 lebih mudah mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk.

“Saya heran dengan sikap tenang Rani. Dia tidak menangis atau teriak ketakutan,” ujar Kapten Suwanto, Perwira Staf Administrasi (Pasimin) Kodim 0817 yang ditunjuk Fuad sebagai negosiator.

Bocah kelahiran 10 Januari 2005 itu tidak jug meronta-ronta. Bahkan sepanjang perjalanan bersama penyandera di dalam mobil petugas, bocah ini melawan dengan  kekuatan yang dia miliki.

Rani menginjak kaki Fuad berkali-kali. Dengan sepatu sekolah yang masih dikenakan, bocah perempuan itu terus beraksi. Namun di sisi lain, Suwanto sempat mencemaskan jika penyandera malah nekat.

“Tak idek-idek Yah sikile (Saya injak-injak Yah kakinya),” kata Agus Siswanto, ayah Rani, menirukan ucapan putrinya. faiq nuraini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved