Bocah SD Disandera
Sebelum Ditembak Mati, Fuad Pinjam Ponsel untuk Hubungi Keluarga
Fuad marah dan beralih meminta agar Suwanto menyerahkan ponselnya. Fuad sempat menelpon kerabatnya
Penulis: faiq nuraini | Editor: faiq nuraini
SURYA Malang, GRESIK - Drama penyanderaan yang berujung tewasnya pelaku sandera terus meninggalkan cerita menarik. Fuad sebenarnya hanya ingin bisa pulang ke kampung halamannya dengan selamat.
Dia sempat minta perlindungan ke polisi ditolak. Kemudian menyandera bocah SD untuk dijadikan umpan bisa melindungi, mengantar Fuad ke Pelabuhan.
Karena saking kesalnya mungkin, Fuad minta aksinya menyandera direkam televisi. Alasan Fuad, semua untuk menunjukkan bahwa dirinya butuh perlindungan.
Fuad orangnya juga waspada. Meski sebelumnya minta media televisi mengambil gambar, namun dia takut wartawan ini adalah polisi yang menyamar.
Akhirnya diambil gambar dari balik jendela kaca. Fuad terus menggelandang Rani hingga ke mobil yang diminta Fuad. Mobil patroli Kodim 0817 bergerak pelan dengan hanya ada Fuad, Rani, dan Suwanto di dalam mobil.
Suwanto yang menyetir mendapat kode dari polisi untuk melambankan laju mobilnya. Mobil bergerak menuju Surabaya. Tapi Fuad berubah pikiran minta diantar ke Malang.
Karena ditolak Suwanto, Fuad marah dan beralih meminta agar Suwanto menyerahkan ponselnya. Fuad sempat menelpon kerabatnya dan mengatakan kalau kondisinya kini terancam oleh ratusan orang.
Kesempatan inilah yang dimanfaatkan Suwanto merebut pisau. Di saat yang bersamaan, petugas polisi meringkusnya. Rani yang dalam pangkuan Fuad juga berhasil dilepaskan. Namun Fuad ditembak mati. faiq nuraini