Magetan

Duh, Geng Motor Gede Keroyok Kakek Renta Hingga Babak Belur

Takat dituduh mabuk minuman keras. Padahal waktu itu, Takat sedang puasa, selain itu, jam saat kejadian waktunya menjelang mahgrib dia tergesa gesa.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: fatkhulalami
Tribunnews.com
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Selama ini geng motor yang dikenal sering mengeroyok masyarakat, merupakan geng yang beranggotakan anak baru gede (ABG) dari kalangan bawah.

Kali ini, geng motor gede (Moge) yang beranggotakan kaum kaya dan berpendidikan bikin ulang dengan main keroyok.

Mbah Takat (65), sopir truk tua renta warga Dusun Mitir RT06/RW03, Desa Sumbersawit, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan babak belur dikeroyok anggota geng Moge, gara-gara tidak memberi jalan saat rombongan itu mau mendahului.

Akibat pengroyokan itu, selain pelipis kirinya sobek, seluruh mukannya lebam, rahang kanannya sampai sekarang masih terasa sakit. Janji mengobatkan juga tidak ditempati.

"Seketika itu sudah melapor, tapi mungkin waktu itu polisi sibuk mengamankan hari lebaran, baru di proses laporan itu kelihatannya bulan ini," kata Mbah Bibit, istri Takat kepada Surya, Kamis (13/8/2015).

Menurut Mbah Bibit, kasus penganiayaan itu terjadi menjelang hari lebaran kurang dua hari. Waktu itu, Takat sopir truk yang seluruh rambutnya sudah memutih itu, bergegas kembali ke garasinya di Magetan sesudah mengirim titipan dari Madiun.

"Kata bapake (Mbah Takat), ketemu rombongan Moge itu sejak di Maospati menjelang masuk ke jalur jalan menuju Magetan," kata ibu empat anak hasil perkawinannya dengan Takat ini.

Selama perjalanan, lanjut Mbah Bibit, memasuki jalur jalan menuju Magetan di wilayah Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Rombongan Moge itu seperti ingin mendahului dengan mempermainkan suara mesin motornya.

Namun karena kondisi jalan di wilayah Desa Sugihwaras sempit dan arus lalu lintas sangat padat, korban tetap berjalan ditengah.

"Mungkin diberi isyarat suara motor bapake tidak minggir, waktu memasuki Dusun Ndokbrancang, Desa Sugihwaras, salah seorang dari anggota Moge itu berhasil mendahului bapake," kata Mbah Bibit.

Mbah Takat kaget, saat motor gede yang mendahului itu tiba tiba memotong jalan didepannya dan berhenti medadak. Karuan saja, saking kagetnya Mbah Takat spontan menginjak rim kakinya mendadak. Melihat truk didepannya berhenti mendadak, puluhan Moge yang berada dibelakang trus secara beruntun tabrakan dengan sesama Moge.

"Tahu teman-temannya jatuh, sebagian langsung menyeret bapake, yang kebetulan pintu mobilnya tidak dikunci. Begitu bapake berhasil dikeluarkan dari truk, langsung dipukuli lebih dari enam orang," kata Mbah Bibit.

Yang membuat tidak enak, tambah Mbah Bibit, Takat dituduh mabuk minuman keras. Padahal waktu itu, Takat sedang puasa, selain itu, jam saat kejadian waktunya menjelang mahgrib dia tergesa gesa, mau berbuka.

"Bapake tidak mau berhenti dan berjalan belak belok karena kondisi jalan menanjak dan berkelok-kelok, malah dikatakan mabuk minuman keras. malah dipukul kayak pencuri," kata Mbah Bibit sambil memperbaiki letak gelang emasnya.

Sampai hari ini, Takat masih belum mencabut laporan yang dimasukkan ke Polres Magetan. Takat tetap tidak terima dengan perlakuan Geng Moge itu dan tetap minta polisi memproses laporannya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved