Manado

Cantik-cantik Jadi Sopir Angkot dan Kuli Batu! Alasan Mahasiswi Manado ini Bikin Trenyuh

Ia masih tercatat sebagai mahasiswi semester 7 Akademi Manajemen Informatika Komputer STMIK Manado.

Editor: Aji Bramastra
Tribun Manado/ANDREAS GERALD RUAUW
Brenda Trivena Grace Salea, mahasiswi cantik yang tak malu bekerja sebagai sopir angkot dan menguli. Demi membantu ayahnya. 

Dari uang itu, Brenda hanya mendapatkan Rp 100 ribu.

Ia menyetor ke ayahnya sebesar Rp 100 ribu dan mengisi bensin Rp 100 ribu.

"Dengan itu saya sudah tidak terlalu sering meminta uang kepada orangtua. Itu sudah mengurangi beban mereka walau hampir semua kebutuhan saya juga masih ditanggung mereka," katanya.

Brenda mengaku hampir tidak pernah bertahan lama dengan pacar di saat SMA.

Pacar-pacarnya saat itu tidak menerima ia menjadi sopir angkot.

"Tapi sekarang puji Tuhan, pacar saya sekarang menerima saya," ujarnya.

Bagi Brenda, kerja keras adalah bagian dari hidup.

Dia pun berharap apa yang dilakukannya mampu menginspirasi orang lain.

Mengatasi lelaki genit

Sebagai perempuan yang menjadi sopir, ada saja pria yang genit.  Namun  mengakalinya dengan selalu mengosongkan kursi depan dekat dirinya.

"Di situ saya selalu naikkan perempuan. Tidak pernah laki-laki," katanya.

Brenda Trivena Grace Salea, mahasiswi cantik yang tak malu bekerja sebagai sopir angkot

Ia bahkan pernah tidak menggubris kemarahan seorang bapak yang menurut perasaannya genit. Bapak itu marah karena merasa ditipu.

"Saya katakan bahwa tempat di depan sudah ada yang memakai. Ternyata ketika datang seorang ibu , saya katakan belum ada yang memakai," ujarnya.

Sebagai seorang sopir, ia juga kadang mendistribusikan air mineral ke warung- warung.

Puluhan dus air mineral itu dipikulnya sendiri.

"Saya hampir selalu menangkat tiga dus air mineral sekaligus. Tapi sekarang sudah tidak berani karena sakit di pinggang dan masuk rumah sakit," katanya.

Kerja kerasnya itu sering tidak dipercayai teman-temannya. Ia lalu mengajak seorang teman, temannya percaya, dan mengabadikan kerjanya itu dengan ponsel.

"Ini fotonya," katanya.

Ia menunjukkan fotonya kepada Tribun.

Dalam gambar, ia sementara tersandar di tumpukan dus air mineral dengan wajah lelah.

Brenda juga pernah menjadi kuli bangunan. Dia mengangkat adukan semen dan pasir untuk diserahkan kepada tukang batu.

"Tapi itu di rumah sendiri kok," kata Brenda yang mengaku sebelumnya memang tomboi. (Tribun Manado/David Manewus)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved