Malang Raya

Polemik Transportasi Online Merambah, Kota Batu Tegas Larang Ojek dan Taksi Online

APMPU memasang banner  bertuliskan "Maaf Taksi Online Dilarang Mengambil Penumpang di Wilayah Kota Batu, kecuali Antar dari Luar Daerah".

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
FOTO DOK . Sopir angkot yang menggelar aksi mogok di Terminal Kota Batu, Senin (18/9/2017). 

SURYAMALANG.COM, BATU – Polemik keberadaan transportasi online yang terjadi di Kota Malang ternyata mulai merambat ke Kota Batu.

Meskipun tidak seramai seperti di Kota Malang, beberapa sopir angkot pernah memergoki pengemudi taksi online mengangkut penumpang di kawasan Junrejo, Kota Batu dan sempat berselisih.

Informasi ini disampaikan Ketua Aliansi Pengemudi Mobil Penumpang Umum (APMPU) Kota Batu Heri Junaedi,  

“Beberapa waktu lalu kami memergoki mereka menaikkan penumpang, mungkin teman konvensional sudah gak sabar lagi, lalu marah melihat kejadian itu. Tapi saya langsung mendinginkan keadaan,” ujar Junaedi, Selasa (26/9/2017).

Junaedi mengatakan, transportasi online hanya boleh mengantar ke Kota Batu dari luar Kota Batu.

Ia menegaskan agar para pengendara transportasi online baik itu berupa ojek maupun taksi tidak mengangkut penumpang dari Kota Batu.

Pengemudi transportasi online juga diminta bersabar menunggu regulasi yang keluar dari pemerintah pusat.

“Bersabarlah sampai ada peraturan baru yang keluar November ini. Jadi sabar sampai November,” ungkapnya.

Selain di Junrejo, para sopir taksi online juga pernah kepergok di daerah Jatim Park, depan terminal dan pusat kota yang berdekatan dengan alun-alun.

Sejauh ini belum ada sanksi tegas yang diberikan. Jikapun ada pengemudi transportasi online yang kepergok, para sopir akan menyerahkan ke Dishub maupun polisi.

APMPU juga memasang banner  bertuliskan "Maaf Taksi Online Dilarang Mengambil Penumpang di Wilayah Kota Batu, kecuali Antar dari Luar Daerah".

Banner larangan transportasi online beroperasi itu berada ada di enam titik seperti di area Kecamatan Pujon, Selecta, Terminal Kota Batu, perbatasan Sumber Brantas, Areng-Areng, dan Giripurno.

Heri menghimbau kepada anggotanya agar tidak berbuat anarkis kepada pengendara transportasi online saat memergoki mereka mengangkut penumpang di Kota Batu.

Heri menyarankan agar temuan kasus diserahkan kepada pihak yang berwenang.

“Saya selaku ketua transportasi sering membimbing untuk anggota agar tidak anarkis,”  tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved