Percakapan Terakhir Cerly Aurelia sebelum Jatuh dari Ketinggian 100 Meter di Kota Batu

Dia tidak tahu mau menyalahkan siapa lantaran pihak keluarga juga mendukung korban sebagai atlit paralayang.

Korban anak kedua dari tiga bersaudara ini baru lulus sekolah SMAN Ploso menunggu Ijazah yang rencana akan kerja.

"Adik sudah izin latihan paralayang sempat tidak boleh karena mendekati lebaran tapi dia ingin karena sudah lama tidak latihan," bebernya.

Menurut dia, sebelumnya korban sempat pamit untuk berlatih paralayang ke Gunung Banyak, Kota Batu. Korban berangkat dari rumahnya pada Jumat (7/6) mengendarai angkutan umum bus.

"Kami keluarga tidak khawatir lantaran adik saya hobinya juga traveling bisa mandiri dan tujuannya jelas untuk latihan paralayang," ungkapnya.

Dia sempat berkomunikasi melalui pesan singkat Whastapp dengan korban yang mengabarkan telah sampai di base camp atau rumah kos di Kota Batu.

"Sempat berkomunikasi hari minggu adik saya via WA, telah terbang (Paralayang) tujuh kali," terangnya.

Kemudian, esoknya korban sempat memberitahukan jika kamera ponselnya rusak tidak bisa digunakan. Korban memberitahu jika masih latihan dan akan pulang Rabu sebelum lebaran.

"Saya mendapat kabar adik saya kecelakaan saat latihan sudah dirawat di rumah sakit tapi belum sadarkan diri," ungkapnya.

Sontak ibu dan keluarganya berangkat ke Kota Batu untuk memastikan kabar itu. Pada saat itu pihak keluarga tidak mengetahui kondisi korban. Hingga akhirnya ia mendapat kabar duka bahwa adiknya telah meninggal.

"Saya syok banget, sedih saya sangat sayang sama adik saya," kata Kesya sembari menangis.