Jombang

Takmir Masjid dari Malang Bayar Tagihan Listrik Pakai Uang Logam Rp 10 Juta

PLN JOMBANG menilai ada pencurian listrik di masjid dusun wilayah Kabupaten Malang. Takmir pun melunasi pakai uang logam Rp 10 juta.

Penulis: Sutono | Editor: yuli
sutono
Uang recehan logam Rp 10 juta yang dibawa takmir masjid dari Kasembon, Malang saat disetorkan ke PLN Rayon Ngoro, Jombang. 

Selain sudah membayar Rp 5 juta, pihak masjid juga sudah mengangsur Rp 1,7 juta selama tiga bulan (Mei, Juni, Juli).

Sisanya, sekirar Rp 10 juta dilunasi hari ini.

"Uangnya dari kotak amal dan sumbangan warga," jelas Pairin.

Takmir masjid sebenarnya ingin meminta keringanan ke manajemen PLN Rayon Ngoro. Tetapi keinginan bertemu manager PLN Rayon Ngoro, Miftakhus Saidin, selalu gagal.

Begitu juga saat pelunasan menggunakan uang pecahan logam Senin hari ini. Manager Rayon tidak di kantornya. Praktis, rombongan takmir masjid ini hanya ditemui Kepala Bidang Teknik dan Energi PLN Rayon Ngoro, Joko Susilo.

Joko kemudian meminta stafnya untuk menghitung kembali beban tagihan yang harus dibayar oleh masjid Baiturrahmat.

"Tagihannya tidak sampai Rp 10 juta. Tapi Rp 9 juta lebih. Ini sebenarnya bukan denda, tapi tagihan susulan," kata Joko.

Joko juga menjelaskan pihak PLN tidak melayani pembayaran tunai. Namun hanya mengeluarkan register pembayaran. "Tapi kami akan beri nomor register. Pembayaran dilakukan di loket-loket yang sudah tersedia. Seperti kantor pos. Kami akan membantu untuk menata uang logam itu," pungkas Joko.

Tags
Jombang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved