Advetorial
Brain Wash ASN Pemkot Malang, Revolusi Mental Ala Sutiaji
Bagi Sutiaji, mengetuk sisi kemanusiaan dan spritual yang paling dalam pada diri setiap orang, akan menjadi pondasi yang kuat.
Penulis: Benni Indo | Editor: Achmad Amru Muiz
“Sebenarnya tidak ada beban psikolog, karena ASN memang pekerjaannya pelayanan. Barangkali yang perlu ditingkatkan adalah persoalan integritas. Kalau kita memiliki integritas moral, secara otomatis kita bekerja itu sebagaimana kalau kita membutuhkan orang lain,” ujarnya.
Beban moral bagi seorang ASN adalah ketika dia tidak maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, menurut Sayekti, hal-hal standar seperti senyum, sapa dan salam harus sering dibiasakan.
“Senyum salam sapa yang standar, itu kadang tidak semua orang bisa menerapkan dalam jam kerja. Sementara tuntutan di ruang kerja, kalau yang bersifat pribadi dikesampingkan dulu,” terangnya.
Ia juga mendorong agar Wali Kota Sutiaji bisa memberikan contoh langsung kepada bawahannya. Menurut Sayekti, seorang pemimpin seperti dalam jabatan walikota, selain melayani masyarakat juga melayani bawahannya.
“Ketika pimpinan itu menunjukkan satu contoh yang positif, aura positif itu secara otomatis mengikuti bawahannya. Jangan segan memotivasi, tidak sekadar kata-kata dan himbauan, pimpinan harus turun ke bawah,” tutur Sayekti.
