Kabar Bangkalan

Ribuan Burung dari Alaska dan Rusia Transit di Mangrove Desa Labuhan Bangkalan, Madura

Migrasi burung dari Alaska dan Rusia Asia di pesisir Desa Labuhan Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: yuli
ahmad faisol
Pemerhati burung migran Iwan Londo (topi putih) bersama para pimpinan PHE WMO melepas kembali burung-burung usai diberi gelang cincin di kawasan konservasi terumbu karang Taman Pendidikan Mangrove II Desa Labuhan Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan, Minggu (2/12/2018) 

Ia memaparkan, burung-burung miggran mempunyai jarak tempuh hingga belasan ribu kilometer tanpa berhenti.

Itu dikarenakan berat badan burung migran hanya berkisar antara 100 gram, 500 gram, hingga terberat 600 gram.

Iwan Londo mengatakan, penelitian menggunakan tracking satelite pernah dilakukan Selandia Baru di tahun 2014. Burung migran bisa nonstop terbang sejauh 11 ribu Km.

"Mereka tiap tahun bermigrasi. Ketika di sini bagus dan tidak beralih fungsi, mereka akan kembali singgah di masa berikutnya," kata Alumnus Fakultas Taknik Sipil Unsuri ini.

Pada kesempatan itu, Iwan Londo melepas kembali burung lokal jenis Raja Udang Biru (Alcedo Courulescens), Perenjak Padi (Prinia Inornata, Cinenen Pisang (Orthomus Sutorius), dan Cinenen Sepium.

Ia menyatakan, pemasangan gelang cincin untuk kepentingan penelitian guna mengetahui daur hidup, panjang sayap, dan ekor burung.

"Para peneliti yang menangkap di tempat berbeda akan tahu siapa pemasang cincin dan kapan dipasang. Mereka tak boleh melepas," pungkasnya.

Sementara itu General Manager PHE WMO Kuncoro Kukuh mengungkapkan, pihaknya tengah merencanakan pembuatan tracking mangrove dan Coral Garden untuk pengembangan di TMP II.

"Secara ekologi kami sudah mendapatkan wisdom. Ketika TMP I saat ini tengah recovery agar lebih stabil, TMP II hadir agar tidak memutus roda ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Ia menjelaskan, konservasi terumbu di TMP II sudah ada penambahan modul baru. Melengkapi 32 modul di sisi barat dan 32 modul di sisi timur yang sudah tertanam.

Hasil dari empat kali pemantauan PHE WMO bersama ITS, pertumbuhan terumbu dalam enam bulan sudah mencapai 4 Cm sampai 5 Cm.

"Ada juga pertumbuhan rumpun-rumpun coral baru. Ini terbilang pertumbuhan yang cepat," pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved