Komunikasi Hal Penting Saat Kebencanaan

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu mengadakan latihan kebencanaan di tempat wisata Wana Coban Talun.

Puncak latihan kebencanaan itu diadakan Kamis (14/2/2019).

Ismu Buana Supervisor Pusdalops BPBD Batu mengatakan dalam latihan kebencanaan itu melibatkan banyak pihak.

Seperti Kepolisian, TNI, BPBD, Tagana, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dari setiap desa dan kelurahan, Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (Orari) kota Batu, Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi) Kota Batu, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, masyarakat sekitar, dan lainnya.

“Simulasi ini kami adakan untuk mengurangi risiko bencana. Setidaknya bencana ketika ada bencana bisa diminimalisir,” kata Ismu kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (13/2/2019).

Selain itu agar penanganan ketika terjadi bencana bisa dilakukan dengan tepat.

Ia mencontohkan, saat terjadi bencana itu nanti setiap tim memiliki tugas masing-masing.

Seperti tim Tagana, BPBD melakukan penyelamatan korban. Lalu dinas lainnya, seperti Dinas Sosial mempersiapkan dapur lapangan atau supply logistik.

Untuk kesehatan melengkapi perlengkapan medis.

Ia menambahkan yang paling penting ialah masalah komunikasi di lapangan ketika penanganan.

“Makanya kami melibatkan Orari dan Rapi. Jika lokasi tidak bisa dijangkau dengan handphone, kami menggunakan handy talky (HT),” imbuhnya.

Selain simulasi, juga ada sosialisasi tentang bencana yang ditujukan pada siswa SMA dan SMK.

Selama tiga hari BPBD Batu sudah latihan sebelum melakukan simulasi sungguhan.

Latihan itu diadakan sejak Senin (11/2/2019) sampai hari ini, dan puncaknya akan diadakan Kamis (13/2/2019).

Disamping itu, setiap tempat wisata juga harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP).