Kabar Malang
Kabar Terbaru Proyek Jalan Tol Malang - Pandaan, Mengalah Demi Jejak Baru Singasari di Dusun Sekaran
Kabar Terbaru Proyek Jalan Tol Malang - Pandaan, Mengalah Demi Jejak Baru Singasari di Dusun Sekaran
Penulis: Fakhri Hadi Pridianto | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.com - Kabar terbaru mengenai proyek jalan Tol Malang - Pandaan yang sempat terhenti karena penemuan situs purbakala.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) JPM, Agus Purnomo pada Senin (25/3/2019).
"Kami tadi sepakat bahwa ruas tol akan digeser delapan meter ke bantaran Sungai Amprong," kata Direktur Utama (Dirut) JPM, Agus Purnomo.
PT Jasa Marga Pandaan-Malang (JPM) bakal menggeser ruas jalan tol di Kilometer 37 Pandaan - Malang sejauh delapan meter ke bantaran Sungai Amprong, Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Pergeseran ruas tol tersebut menyusul penemuan situs purbakala di Dusun Sekaran atau masuk seksi V Tol Pandaan-Malang yang dinyatakan signifikan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim).
Ia menambahkan pergeseran ruas tol ke bantaran Sungai Amprong memungkinkan untuk dikerjakan. Nantinya, akan ada tambahan konstruksi seperti pemasangan turap.
• Suami Ikut Balap Liar Sambil Bonceng Istri yang Hamil 7 Bulan, Nasib Pasutri ABG Ini Berakhir Fatal
• Manajemen Arema FC Telah Siapkan Tiga Striker untuk Gantikan Robert Gladiator
• Kabar Yusuf Subrata, Mantan Suami Cut Tari, Dari Keinginan Nikah Lagi hingga Nafkahi Mantan Istri
• Penampakan Hotel Ariel Noah & Alleia Menginap di Jepang, Berada di Hutan, Ini Tarifnya Per Malam
Total lebar jalan tol atau right of way (ROW) di Kilometer 37 Pandaan-Malang kata dia, selebar 60 meter.
"Sangat aman jika digeser ke bantaran sungai. Lebar ROW di Kilometer 37 itu sekitar 60 meter. Dan itu sudah aman. Tidak menyentuh situs yang kemarin diekskavasi," ujar Agus.

Agus menerangkan pengerjaan seksi V Tol Pandaan-Malang dipastikan mundur dari target awal yakni bulan Juni. Saat ini, pengerjaan seksi V masih sebesar 26 persen.
"Ya mau tidak mau harus mundur dari target karena harus ada perencaan ulang kan," ucap dia.
Sementara itu, Kepala BPCB Jatim, Andi Muhammad Said, menyatakan bahwa situs purbakala di Tol Pandaan-Malang harus dilestarikan. Saat ini, BPCB Jatim telah menetapkan delineasi situs seluas 24x24 meter.
"Area itu kami nyatakan sebagai area yang harus dilindungi atau batas aman situs. Artinya tidak bisa di ganggu oleh siapapun," kata Andi.
• Siti Badriah Mantap Menikah dengan Krisjiana Baharudin, Tak Takut Karirnya Anjlok
• Sepasang Kekasih Diciduk Satpol PP saat Lakukan Oral Seks di Alun-Alun Lamongan, Modusnya Sederhana
• Biasa Nongkrong di Tempat Mewah, Mayangsari Turun ke Sawah Demi Bambang Trihatmodjo, OOTD-nya Keren
• Nikita Mirzani Mati Kutu saat Didi Riyadi Bongkar Masa Lalu dengan Samuel Rizal dan Lirik Pria Lain

Andi membenarkan BPCB Jatim menyetujui pergeseran ruas tol di Kilometer Pandaan-Malang sejauh delapan meter ke bantaran Sungai Amprong. Namun jika nantinya ditemukan struktur bata kembali, pihak tol wajib menghentikan pembangunan.
"Kami sejauh ini sepakat untuk ruas tolnya digeser delapan meter ke sungai. Tapi kalau misal nanti ditemukan struktur bata kembali, ya harus dihentikan," pungkas dia.
Situs Sekaran di Tol Pandaan-Malang telah dilakukan ekskavasi penyelamatan oleh BPCB Jatim selama 10 hari sejak Selasa (12/3) hingga Kamis (21/3).
Kesimpulan sementara, situs purbakala merupakan kompleks peribadatan yang dibangun di era kerajaan Singhasari atau Singosari.
Seperti diberitakan sebelumnya, penemuan Situs Sekaran yang berada di kawasan pembangunan jalan tol Pandaan-Malang menyita perhatian publik.
• Reino Barack Risih dengan Sikap Manja & Lebay Syahrini, Momen Bulan Madu di Swiss Jadi Kaku & Datar
• Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Hutan Lamongan, Tubuhnya Melepuh, Rambut Rontok & Tangan Hancur
• Terbongkar Tutorial Prostitusi Online : Mulai dari Chat, Harga & Durasi, Aturan Main Hingga Eksekusi
• Terungkap Fakta di Balik Video Viral 8 Murid nge-Bully Bu Guru dengan Sawer & Joget Sambil Mengepung
Sejak dilakukan ekskavasi pada Selasa (12/3) lalu, ditemukan beberapa fakta-fakta mulai dari penemuan paduraksa, altar, patahan keramik hingga koin gobok.
Balai Pestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) memastikan bangunan di Situs Sekaran adalah peninggalan Kerajaan Singasari.

Berikut fakta-fakta terbaru tentang Situs Sekaran:
1. Bangunan Suci era Kerajaan Singasari
BPCB Jatim memastikan bahwa bangunan yang ada di Situs Sekaran merupakan bangunan suci era Kerajaan Singasari.
Hal itu dibuktikan dari ditemukannya paduraksa (gerbang) dan struktur bangunan berupa pondasi yang diyakini sebagai altar.
"Tapi itu (paduraksa) baru satu yang kita temukan harusnya dua. Makanya kita cari ke sisi timur laut tapi belum ketemu," kata Kepala BPCB Jatim, Andi Muhammad Said, di Malang, Selasa (19/3/2019).
Periodesasi bahwa bangunan Situs Sekaran dibangun di era Kerajaan Singasari juga diperkuat dengan ditemukannya koin gobok bertuliskan Dinasti Song. Dinasti Song memimpin Tingkok pada abad X-XIII atau sama dengan masa kepempimpinan Kerajaan Singasari di Malang.
"Dinasti Song itu abad X dan itu sebelum era Kerajaan Majapahit," ucap Andi.
2. Menghadap ke Gunung Semeru
Arkeolog BPCB Jatim mengatakan bangunan suci yang ditemukan di Situs Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang menghadap ke salah satu gunung suci di Pulau Jawa yakni Gunung Semeru.
Hal itu diperkuat dengan temuan struktur bangunan yang menyerupai paduraksa (pintu gerbang) yang mengarah ke timur laut. Jika dilihat dari lokasi, terlihat jelas Gunung Semeru dihadapannya.
"Kalau itu bangunan suci sudah clear. Menghadap ke Semeru itu juga sudah clear," kata Andi.
• Janda 4 Anak Asal Purbalingga Kepergok Edarkan Uang Palsu di Blitar
• Penampilan Gladiator Mengecewakan, Manajemen Arema FC Trauma Cari Pemain Asing Lewat Video
3. Rusak sejak zaman Belanda
Arkeolog BPCB Jatim mengatakan awalnya bangunan suci di Situs Sekran sangat megah dan memiliki atap dari bahan organik seperti ijuk.
Diperkirakan, bangunan tersebut telah hancur sejak Belanda menguasai Malang. Hal ini dibuktikan dari sebaran bata yang massif di lokasi ekskavasi.
4. Penemuan terbesar Tahun 2019
Situs Sekaran menjadi yang penemuan purbakala terbesar di Tahun 2019.
Berdasarkan hasil ekskavasi BPCB Jatim, ditemukan tiga pondasi struktur bata yang berdasarkan denahnya memiliki orientasi Barat laut-Tenggara di area singkapan seluas 380 meter persegi.
Diperkirakan masih lebih luas dari area singkapan ekskavasi saat ini, dengan indikasi adanya tatanan bata di barat daya area titik ekskavasi.