Kabar Kediri
FAKTA BARU Kesadisan Pembunuhan Mutilasi Guru Honorer Kediri, Aris & Ajis Eksekusi Korban di Warung
Pelaku Aris dan Ajis secara terbuka menceritakan proses pembunuhan dan mutilasi korban Budi Hartanto, seorang guru Honorer di Kediri.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Fakta baru dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi Guru Honorer asal Kediri terungkap dari pengakuan kedua pelaku AS ( Aris Sugianto) dan AP (Ajis Prakoso) yang sudah ditahan Polda Jatim, Sabtu (13/4/2019).
Pelaku Aris dan Ajis secara terbuka menceritakan proses pembunuhan dan mutilasi korban Budi Hartanto, seorang guru Honorer di Kediri.
Dari pengakuan kedua pelaku, Aris dan AJis itu terungkap jika eksekusi mutilasi dilakukan di warung yang disewa Aris.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyebut, di warung tersebut kedua pelaku, menghabisi nyawa korban.
• Nasib Pemain Asing Arema FC & Persebaya Surabaya Usai Piala Presiden 2019 dan Jelang Liga 1 2019
• Hubungan Asmara Guru Honorer Kediri & 2 Tersangka Mutilasi Terungkap, Warga Bilang Pelaku Kemayu
• Ayah dan Anak Ini Sengaja Jual Organ Tubuh Berpenyakit Seharga Rp 1,4 Miliar di Pasar Gelap
Termasuk memutilasi mayat korban, kemudian mengemasnya potongan mayat dalam sebuah koper.
"Proses pembunuhan dilakukan di luar kota Blitar dan lokasi tepatnya adalah di sebuah warung," kata Fran Barung, Jumat (12/4/2019).
Warung itu disewa Aris beberapa hari sebelumnya.
Warung yang dimaksut nampakanya adalah warung yang digunakan sebagai tempat usaha Aris untuk menjual nasi goreng di Kediri.

Saat ditanya perihal siapa yang jadi eksekutor memutilasi korban, Ajis Prakoso mengaku sebagai yang pertama kali memutuilasi bagian kepala korban.
Karena sempat alami kesulitan, proses sadis mutilasi bagian kepala korban itu akhirnya dilanjutkan oleh Aris.
"Pertama saya (yang melakukan), terus dilanjutkan dia," kata Ajis di Mapolda Jatim, Jumat (12/4/2019).
"Iya kami lakukan berdua bergantian," tegas Aris seraya mengangguk.
Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera sebelumnya diketahui jika korban sebenarnya melalukan perlawanan saat dieksekusi.
Bukti adanya upaya perlawanan korban diketahui dari luka akibat benda tajam di tubuh korban.