Nasional
Kata Satpol PP Soal Gadis Matic Bertarif Rp 150.000 di Semarang: Kami Sudah Ada Datanya Semua
Sebutan ‘Gadis Matic’ disematkan untuk para wanita penghibur yang biasa menawarkan jasa di area Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Harga tersebut sudah termasuk kamar yang telah disediakannya.
"Kalau kamarnya cari sendiri tarifnya Rp 180 ribu. Kalau Rp 200 ribu sudah sama kamar," tutur dia.
Ia menjamin tidak akan ada razia saat malam itu. Dirinya juga belum mendapati adanya Satpol PP yang berpatroli di wilayah tersebut.
"Tidak akan ada satpol PP, sampai pagi" tukasnya.
Populasi ‘Gadis Matic’ Semakin Banyak
Sementara itu, Warga sekitar, Slamet, menerangkan keberadaan PSK semakin malam semakin banyak. Rata- rata datang lebih malam untuk menghindari adanya razia.
"Kalau mau aman datang ke sini pukul 00.00," tuturnya.
Menurutnya, gerebekan biasa terjadi sekitar pukul 23.00. Para PSK tersebut datang setelah adanya razia.
"Biasanya mereka kabur dulu. Baru datang lagi sekitar Pukul 01.00," jelasnya.
Dirinya mengatakan PSK yang mangkal bukan merupakan warga sekitar. Para PSK merupakan pendatang yang tinggal jauh dari tempat mangkalnya.
"Mereka biasanya ngekos di daerah Kokrosono," tutur dia.
Selama Ramadan, kata dia, sering dilakukan razia oleh Satpol PP. Razia dilakukan belum lama ini di hotel-hotel yang ada di jalan tersebut.
"Kemarin hotel digerebek. Satpol PP sampai bilang suruh datangin suaminya kalau mau aman," ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua Resos Argorejo, Suwandi, mengatakan tidak semua anak asuhnya pulang ke kampung halaman.
"Kemarin dari tanggal 5 Mei 2019 sudah pada pulang. Paling tinggal 10 persen yang ada di sini,"tuturnya, Kamis (16/5)