Nasional
Tato ‘Demi Tuhan Ku Mencintai Mama’ Jadi Bukti Pertobatan Mantan Preman Jakarta dan Surabaya
Kehidupan Satuman (57) berubah setelah mengenal cinta dan menikah dengan mendiang istrinya, Halimah.
“Sejak saya kenal cinta, saya berubah. Saya bisa berubah jadi lebih baik ya setelah menikah dengan almarhumah istri saya.”
“Kalau enggak mengenal cinta dan almarhumah istri, saya tidak tahu sekarang bagaimana,” ujarnya.
Man Rambo bertemu dengan almarhumah sang istri sekitar tahun 1990 an di Surabaya.
Saat itu Man Rambo baru saja menjalani hukuman penjara ketiga di Penjara Kalisosok.
• ABG Didiagnosa Sembelit Parah karena Kebanyakan Minum Bubble Tea, Lihat Tanda Lingkaran Merah
• Bukti Rasa Sayang Dewi Perssik Pada Orang Tuanya, Rela Begadang demi Jaga sang Ayah
• Video Viral - Bocah Ini Menangis Histeris Karena Tak Ada Jaringan Internet di Kampung Kakeknya
• Dari Luna Maya Hingga Prilly Latuconsina, Ini Deretan Selebriti yang Pernah Terlibat Cinta Segitiga
• Arti Penting Ibu Rumah Tangga Menurut Finalis Miss Grand Jawa Timur 2019, Reihana
Setelah menikah, dia sepenuhnya meninggalkan dunia kelam.
Untuk menafkahi istrinya, Man Rambo memilih menjadi sopir angkot di Surabaya sampai sekarang.
“Tidak lama setelah keluar penjara, saya menikah. Saya hidup bersama istri sekitar 15 tahun.”
“Dia meninggal karena sakit. Saya tidak punya anak. Tapi saya ada anak tiri,” tuturnya.
Nama Man Rambo merupakan kependekan dari Manusia Raja Mabok.
Meskipun tidak lagi dibanggakan, namun sebutan itu masih melekat pada dirinya.
Malang-melintang di ranah kriminal Jakarta dan Surabaya selama puluhan tahun membuat Man Rambo tidak sulit menemukan alasan untuk meninggalkan dunia yang memberinya segunung kisah.
“Setelah menikah, saya berpikir. Kalau saya dipenjara lagi, bagaimana nasib istri saya.”
“Bagaimana kalau nanti saya punya anak, siapa yang kasih makan mereka kalau saya dipenjara.”
“Saya dipenjara dapat makan, tapi anak dan istri saya bagaimana?” lanjut Man Rambo.
Man Rambo menyebut mantan narapidana hanya ada dua pilihan, yakni bertobat atau menjadi penjahat kambuhan dan kian bengis.