Malang Raya

Kisah Ate Rushendi Sukses Jual Bubur di Malang, Ubah Stigma Bubur untuk Makanan Orang Sakit

Saat itu, Abah Odil, yang bernama asli Ate Rushendi kesulitan mendapatkan bubur. Abah Odil mencari bubur karena tamunya yang berasal dari Tasikmalaya

Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
Benni Indo
Abah Odil di outletnya yang ketujuh di Jl Welirang No 2 Kota Malang. 

Ada 50 an karyawa Abah Odil yang tersebar di tujuh outlet. Di outlet yang ketujuh ini, Abah Odil melakukan kemitraan dengan investor. Bahkan rencana pembukaan outlet ke delapan di Kota Batu juga akan melibatkan investor.

“Kalau enam yang lainnya memang milik sendiri,” terangnya.

Sejak dibuka pada 2004 hingga saat ini, menu bubur menjadi andalan utama. Di outletnya yang baru saja dibuka, Abah Odil juga menambahkan beberapa menu varian baru.

Penambahan menu varian baru ini untuk menunjang kebutuhan konsumen. Di outlet yang baru, sasarannya kelas menengah ke atas. Sementara outlet yang lainnya, segmentasinya untuk kelas menengah ke bawah.

Nicko Putra, Quality Control Abah Odil menjelaskan,  kalau untuk menu, sama seperti di outlet Jl Sukarno Hatta. Dari bubur paket satu yaitu bubur dengan taburan ayam dan cakue. Lalu paket dua ditambahi rempelo ati.

Sementara paket tiga ditambahi telor ayam kampung setengah matang. Terakhir adalah paket empat, bubur sayur khusus orang diet karena komposisinya ada bayam, jagung dan jamur.

Kata Nicko, bubur yang dipakai di Abah Odil berasal dari Tasikmalaya. Pembuatannya pun berbeda dengan yang lain. Bubur ditanak dengan campuran kaldu ayam.

Hal itu jarang dilakukan oleh penjual bubur lainnya. Maka tidak heran kalau ketahanan bubur Abah Odil tidak bisa lama, maksimal hanya sehari saja. Selain itu, bubur Abah Odil tidak terdapat kuah.

Namun perpaduan rasa akan semakin sempuran dengan tambahan sambal, kecap dan saus yang telah disediakan di meja makan.

Karena menyasar segmentasi kelas menangah ke atas, juga ada beberapa varian makanan pilihan lainnya seperti lontong sayur dan nasi kuning. Bahkann dikatakan Nicko akan membuat menu bubur geprek.

“Bubur ditambahi ayam geprek. Daging ayam tidak disuwir,” terangnya.

Meskipun ada tambahan menu lainnya, Nicko mengatakan tetap menjaga cita rasa benar dijaga. Pasalnya, cita rasa itulah yang membuat Abah Odil terus bertahan.

Untuk memenuhi kebutuhan anak muda atau kaum milenial, rencananya akan dibuka kedai kopi di depan outlet Abah Odil Jl Welirang. Kedai kopi itu akan menjadi tempat tongkrongan anak-anak muda.

Waktu bukanya pun 24 jam. Selain bisa nongkrong sembari ngopi, pelanggan juga bisa memesan bubur. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved