Kabar Pamekasan

Napi Pencabul Anak SD Masih Main Facebook di Penjara, Suruh Banyak Bocah Kirim Video Tanpa Busana

Napi Pencabul Anak SD Masih Main Facebook di Penjara, Suruh Banyak Bocah Kirim Video Tanpa Busana. Pengennya dia puasa bisu selama satu tahun.

Editor: yuli
Surya.co.id
Ilustrasi 

SM mengaku, TR dikenal di Lapas Pamekasan sebagai orang yang alim dan taat ibadah.

"TR itu di sini terkenal baik dan selalu puasa Senin - Kamis. Orangnya pendiam juga," kata SM.

Bahkan SM menyebut, TR dipanggil sebagai Lora di Lapas Klas II Pamekasan karena ketaatan ibadahnya. Di Madura, Lora biasanya dipakai untuk menyapa anak kyai. 

"Ya kami kalau bercanda sama dia selalu berbicara soal agama dalam kesehariannya ketika saat kami beraktifitas itu," ujar SM.

"Ya kami tidak ada unsur kecurigaan terkait kasus itu. Kami hanya mengenal dia orang yang suka puasa dan pendiam," tutupnya.

MENGAPA NARAPIDANA BISA MAIN FACEBOOK?

SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom
SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom (.)

Kepala Lapas Klas IIA Pamekasan, Hanafi, mengaku tidak bisa memastikan perihal TR leluasa main handphone, termasuk untuk main Facebook, di dalam sel penjara.  

"Terkait itu saya belum tahu. Arsip digital tidak bisa kami ketahui untuk mengatakan itu, saya takut salah," terang Hanafi.

Alasan Hanafi, saat TR dijemput di Lapas Pamekasan oleh Tim Cyber Crime Mabes Polri, tidak terlihat membawa handphone.

"Bukan kapasitas saya dalam menafsirkan terkait data digital, itu kewenangan tim Cyber Mabes Polri," tegas Hanafi.

Kendati demikian, dia mengakui, tidak ada jaminan bahwa di lapas aman dari peredaran handphone.

"Karena orang mau melakukan kejahatan itu kan ada tiga unsur. Pertama ada niat, kedua harus ada objek dan ketiga harus ada kesempatan," beber Hanafi.

Bahkan Hanafi mengaku, untuk memberantas peredaran handphone seringkali pihaknya melakukan penggeledahan kepada tamu yang hendak besuk.

Tak hanya itu, Hanafi dan petugas Lapas Pamekasan seringkali menggeledah hingga kamar tahanan, hanya untuk memberantas peredaran handphone. 

"Ya selama ini kan banyak terbukti para tamu yang besuk banyak yang mau menyelundupkan HP kepada para napi di sini. Seperti yang pernah kami amakan, HP oleh pembesuk yang disimpan di dalam pembalut wanita, bahkan juga ada darahnya," ungkap Hanafi.

"Mungkin ada laporan ke orang-orang luar bahwa di sini para petugas lapas sudah melanggar hak asasi karena menyuruh para tamu yang besuk sampai telanjang. Karena kami tetap melakukan itu demi kepentingan yang lebih besar. Karena di sini tempat pembinaan yang harus kami luruskan dari perbuatan-perbuatan yang tidak benar," tutupnya. Kuswanto Ferdian

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved