Breaking News

Malang Raya

Istri Panglima Teroris Poso Mengenang Lomba Agustusan, Gerilya di Gunung dan Facebook

Tini Susanti Kaduku, istri pemimpin teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora, terbukti bersalah sebagai fasilitator pertemuan Santoso denga

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: yuli
aminatus sofya
Tini Susanti Kaduku, istri pemimpin teroris Mujahidin Indonesia Timur, Ali Kalora yang kini ditahan di Lapas Wanita Klas II Malang. 

Tini Susanti Kaduku, istri pemimpin teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora, terbukti bersalah sebagai fasilitator pertemuan Santoso dengan Jumiatun alias Umi Delima. Santoso adalah senior Ali Kalora.

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tini Susanti Kaduku, istri pemimpin teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora, kini mendekam di Lapas Wanita Klas II Malang. Hingga kini, dia menolak tunduk pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bagaimana sebetulnya pengalaman dia terkait keindonesiaan?

Tini Susanti Kaduku mengaku, masa kecilnya juga ikut merayakan Hari Kemerdekaan RI.

Ketika berumur 10 tahun misalnya, ia ingat pernah menjadi peserta lomba balap karung dan makan kerupuk bersama teman sebaya di kampungnya, Poso, Sulawesi Tengah.

"Waktu kecil hanya main-main saja. Tidak merasakan apa-apa saat 17 Agustus, mungkin karena masih kecil," cerita Tini, Sabtu (17/8/2019).

Ketika ditemui di Lapas Wanita Klas II A Malang, Tini tak banyak bicara. Apalagi ketika ditanyai apa makna peringatan Hari Kemerdekaan baginya. Ia hanya diam.

"Tidak ada," ucapnya.

Istri Panglima Teroris Poso Dibui di Malang, Tetap Menolak Tunduk pada NKRI, Ini Konsekuensinya

Pergaulan Istri Pemimpin Teroris Poso dengan Kathlyn Dunn, Perempuan Berkulit Putih di Lapas Wanita

https://facebook.com/suryamalang.tribun | SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom
https://facebook.com/suryamalang.tribun | SURYAMALANG.COM | IG: @suryamalangcom (.)

Tini alias Umi Fadel adalah narapidana kasus terorisme yang ditangkap pada Oktober 2016.

Suaminya, Ali Kalora adalah pemimpin jaringan teroris MIT yang menggantikan peran Santoso setelah tewas tertembak Satgas Tinombala.

Saat penangkapan, Tini sedang hamil besar dan mengungsi ke rumah adik iparnya di Desa Moengko Lama, Poso. Sebelumnya, perempuan beranak empat ini memilih hidup di Gunung Biru menemani suaminya.

"Awalnya saya pikir hanya tiga hari saja ke gunung karena Santoso menelepon dan bilang kalau suami saya sakit. Tapi saat mau turun, TNI terus datang, saya takut. Akhirnya suami tidak izinkan saya pulang," katanya.

Dalam persidangan, jaksa mengungkap peran Tini adalah sebagai fasilitator pertemuan Jumiatun alias Umi Delima (istri Santoso) dengan Santoso.

Ceritanya, September 2014, Santoso mengirim pesan melalui akun Facebook-nya yang bernama ‘Madu Hutan’ kepada Tini. Ketika itu, Santoso meminta Tini untuk menjemput Jumiatun di rumah kosnya.

Tini pula yang kemudian menjadi penjemput Nurmi (istri Basri) yang akan bertemu dengan Basri, sebulan setelahnya. Instruksi penjemputan Nurmi ini pun disampaikan Santoso lewat akun Facebook yang sama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved