Malang Raya

Riwayat dan Pemikiran Bupati Malang Sanusi, Awalnya Guru Madrasah Aliyah dan Dosen Unisma

BUPATI MALANG, MUHAMMAD SANUSI. Usianya kini 59 tahun. Dulu, dia PNS guru. Pernah juga jadi dosen. Orangtuanya dulu tidak suka dia jadi PNS.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: yuli
Erwin
Bupati Malang, Muhammad Sanusi, bersama istrinya, Anis Zaidah. 

Periode berikutnya Sanusi didapuk sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang periode 2004-2010.

“Saya sempat ingin rehat dari dunia politik setelah jadi wakil (Ketua DPRD Kabupaten Malang). Ingin fokus di usaha perkebunan tebu. Namun pada tahun 2015 saya diajak Rendra Kresna maju pada Pilkada 2015. Kebetulan rekomnya ke saya,” ujar pria pengoleksi berbagai jenis burung berkicau di rumahnya itu.

Salah satu motivasi Sanusi kembali terjun ke dunia politik adalah, karena sudah mengantongi restu dari para sesepuh kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Malang.

Restu itu akhirnya mengantarkan Sanusi berebut suara rakyat bersaing dengan Dewanti Rumpoko dan Nurcholis kala itu.

Perolehan presentasi suara 51,63 % mengantarkan Sanusi menjabat sebagai Wakil Bupati Malang, mendampingi Rendra Kresna yang menjabat sebagai Bupati Malang.

Bahu-membahu bersama Rendra Kresna, Sanusi ingin mewujudkan Kabupaten Malang dengan visi misi yang diusung. Yakni, pengentasan kemiskinan, optimalisasi pariwisata , peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Sanusi setelah pelantikan sebagai bupati Malang di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (17/9/2019).
Sanusi setelah pelantikan sebagai bupati Malang di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (17/9/2019). (SURYAMALANG.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Pada Oktober 2018 Sanusi mengantikan Rendra Kresna yang terjerat kasus korupsi. Akhirnya Sanusi didapuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Malang.

“Tetap saya akan meneruskan dan berfokus pada visi misi untuk kemajuan Kabupaten Malang,” tutur Sanusi yang kini sudah dilantik sebagai Bupati Malang definitif menggantikan Bupati Malang non aktif, Rendra Kresna.

Sebagai seorang pejabat negara, hari-hari Sanusi dijalani dengan penuh kesibukan. Menjalankan roda pemerintahan, membangun Kabupaten Malang, menata manajemen birokrasi menyita waktunya. Namun, meski sibuk Sanusi tak lupa meluangkan waktu bersama keluarga.

“Kalau lagi sama keluarga ya waktu buat keluarga. Yang jelas tugas bagi negara saya dahulukan terlebih dahulu,” kata pria yang menyukai musisi Rhoma Irama itu.

Setiap hari Sanusi mengaku bangun pada pukul 03:30. Burung Jagal Papua miliknya diakui menjadi alarm baginya setiap dini hari.

Usai salat subuh, Sanusi pergi ke halaman mendengarkan ocehan burungnya yang berjumlah puluhan itu. Supaya tidak jenuh, katanya.

Sarapan sudah disiapkan istri sesudahnya.  Ada menu favorit dari masakan sang istri. Masakan tersebut membuatnya tidak bisa berpaling dari masakan lain.

“Menu favorit masakan istri adalah pecel terong dan tempe. Favorit saya itu. Hampir tiap hari makan itu tidak bosan,” ungkap pria yang pernah menjadi Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Malang (Unisma) ini.

Sanusi punya tips agar dapat menjalani profesi tanpa beban dan bebas dari rasa capek nan jenuh. Menurutnya, dengan hati senang rasa jenuh menjalani profesi menjadi sirna.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved