Kabar Tulungagung
Rahasia Polisi Bisa Tangkap 2 Tersangka Pembunuhan Suami-Istri Ngingas Tulungagung Setelah 1 Tahun,
Dari penangkapan dua tersangka ini terkuak jika pembunuhan pasangan suami istri di Tulungagung ini berlatar belakang jasa pengurusan STNK.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
Demikian pula pengakuan Nando, bahwa ia menghajar Didik menggunakan balok kayu saat korban tidur di kamar belakang.
Sampai saat ini balok kayu yang dipakai Nando belum ditemukan.
• Gadis 3 Tahun Asal Malang Dibunuh Ayah Tirinya Karena Buang Air Besar (BAB) di Celana
Kronologi Pembunuhan Suami Istri
Hampir satu tahun berlalu, kasus pembunuhan sepasang suami istri, Adi Wibowo (56) alias Didik dan Suprihatin (50) di Dusun Ngingas, Desa/Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung akhirnya terungkap.
Kronologi pembunuhan suami istri itu bermula saat kedua tersangka mendatangi rumah korban.
Pada 5 November 2018 datang ke rumah korban, bermaksud mengambil STNK yang dititipkan sejak setahun sebelumnya.
Nando mengajak Rizal untuk menemani, namun saat itu Rizal menunggu di teras rumah.
“Saat ditagih SNTK yang dititipkan itu korban berbelit-belit. Antara tersangka dan korban Bu Suprihatin sempat cek cok mulut,” terang EG Pandia, Jumat (1/11/2019).
Saat cek cok itu Nando memanggil Rizal yang menunggu di teras. Nando kemudian mengambil penyangga meja marmer dipukulkan ke kepala bagian belakang Suprihatin.
Dalam kondisi kepala berdarah, Suprihatin masih dibentur-benturkan ke tembok.
Suprihatin kemudian diseret ke ke balik tembok, dan oleh Rizal dipukul dengan pecahan meja marmer.
“Setelah korban meninggal dunia, tersangka lari ke belakang menuju ke kamar suami Bu Suprihatin,” sambung EG Pandia.
• Link TV Online Live Streaming Perseru Badak Lampung VS Arema FC, Disiarkan di Indosiar Jam 15.30 WIB
Saat itu Nando melihat Didik tengah tidur di dalam kamarnya.
Nando langsung menghajar Didik menggunakan balok kayu hingga meninggal dunia.
steelah pembunuhan, mereka masih sempat tinggal beberapa hari sebelum kemudian pergi ke Tanah Bumbu, kalimantan Selatan untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit.