Kabar Pasuruan
Bu Guru Cantik & Murid Cantik Jadi Korban Tewas Tertimpa Atap Sekolah SD yang Ambruk di Pasuruan
Selain bu guru Rini (Fina Choironi), satu murid cantik yang juga harus meregang nyawa saat belajar di sekolah adalah IA (8).
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Seorang guru cantik dan seorang murid cantik harus meregang nyawa, jadi korban tewas tertimpa atap sekolah mereka yang roboh, Selasa (5/11/2019) pagi.
Guru cantik yang jadi korban tewas saat mengajar di sekolah tertimpa runtuhan atap sekolah itu adalah Fina Choironi.
Selain bu guru Rini (Fina Choironi), satu murid cantik yang juga harus meregang nyawa saat belajar di sekolah adalah IA (8).
• Risa Santoso, Rektor Cantik Umur 27 Tahun, Lulusan Amerika dan Pernah Jadi Staf Kepresidenan
• Mahasiswa UB Malang Terus Terima Uang Padahal Stop Kuliah Sejak 2017, Ayahnya Lapor Polisi
Bu guru cantik Fina Choironi dan IA siswi kelas 2 menjadi korban ambruknya atap sekolah di bangunan kelas SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019).
Fina Choironi dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke rumaha sakit .
Fina Choironi adalah pengajar di sekolah, warga Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Bu guru muda ini ditemukan terjepit material bangunan atap yang ambruk menimpanya di dalam ruang kelas tempat ia mengajar.

Fina Choironi ditemukan oleh saksi di lokasi sekolah, Akhmad Ikhsan.
Akhmad Ikhsan melihat tubuh bu guru cantik itu saat berusaha menolong dan mengevakuasi murid sekolah SD Gentong dari dalam ruang kelas.
Saat membantu mengeluarkan para siswa yang masih ada dalam ruanagn kelas ia melihat ada baju yang warnanya mirip dengan baju guru di sekolah itu.
Namun saat itu penglihatannya kurang jelas, ia hanya melihat samar karena hampir keseluruhannya tertutup sama material.
"Saya langsung bersihkan materialnya. Dan ternyata benar, itu guru. Itu Bu Rini, saya langsung minta bantuan untuk menarik Bu Rini atau Fina Choironi dari tumpukan material," jelasnya.
• Jalur Pendakian ke Gunung Semeru Masih Ditutup Meski Kebakaran Padam Berkat Hujan
• DICARI: Pengelola Mall Ramayana di Kota Malang, Masa Kontraknya Berakhir 15 November 2019
Setelah berhasil menarik, ia menyebut, guru tampak lemas dan tak berdaya. Ia menerangkan, tidak ada darah sama sekali. Tapi, respon dari guru ini sudah berkurang.
"Saya sempat kasih nafas buatan tiga kali. Sempat merespon sebentar. Setelah itu, langsung saya gendong dan saya masukkan ke dalam mobil Ambulance," jelasnya.
Ia pun mengaku ikut ke dalam mobil Ambullance dan menuju RS Meidika. Di rumah sakit, guru yang akrab disapa Rini ini diberi penanganan awal.
"Sempat menggunakan alat pompa jantung, tapi nyawanya sudah terlanjur tidak bernyawa. Ia dinyatakan sudah meninggal dunia," pungkas Akhmad Ikhsan .
Sementara itu siswi cantik yang turut jadi korban tewas dari ambruknya atap sekolah itu adalah IA, warga Gentong.

Nurul Jadid, kakek IA mengatakan, cucunya ini adalah anak yang pintar. Ia juga tidak rewel dan sangat santun.
"Jadi wajar, orang tuanya apalagi bapaknya sangat terpukul seperti itu. IA adalah salah satu anak kesayangannya," katanya.
Ia menceritakan, tadi malam, Zubair dan anaknya baru saja mengerjakan tugas keterampilan bersama - sama. Makanya, Zubair sangat kehilangan sekali.
"Malamnya masih bercanda dan mengerjakan tugas sekolah sama - sama. Mungkin dia kaget dan sangat terpukul sekali. Dia tidak punya firasat kalau ternyata anaknya akan tiada dengan kondisi seperti ini," tambah dia.
Bagi dia, cucunya ini tidak pernah patah semangat. Hal yang selalu diingatnya adalah soal semangat cucunya ini. Gagal, bangkit dan berusaha lagi.
"Makanya dia pintar. Dia selalu juara di kelasnya," papar dia.
Sementara itu, IA langsung dimakamkan sore ini.
Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemkot Pasuruan.

Atap bangunan sekolah SDN Gentong yang ambruk itu menimpa empat ruang kelas yaitu ruang 5A, 5B, 2A dan 2B.
Akhmad Ikhsan, yang mengetahui kejadian ambruknya empat atap kelas UPT SDN Gentong, mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 08.15 WIB.
Saat itu, kata dia, di ruang kelas 5A, 5B, siswa sebagian besar siswanya sedang Olahraga.
Sedangkan di ruang kelas 2A dan 2B siswa sedang ,menjalani proses belajar mengajar.
"Tanpa ada angin dan hujan, brak, mendadak atap ambruk dan langsung menimpa guru serta siswanya," kata dia.
Ia mengatakan, dari luar suara ambruknya atap ini sangat kencang sekali. Ia pun lantas masuk ke dalam.
Puluhan siswa berhamburan keluar. Mereka menangis.
"Guru - guru yang tidak ada di dalam kelas itu langsung datang dan berusaha menenangkan anak - anak. Saya langsung masuk ke dalam kelas untuk mencari korban lainnya," katanya.
Dari data awal disebut ada 11 orang yang mengalami luka - luka. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan.
Mereka adalah Z (8),W (11),AM (11), HS (11), A(7), AK (7), SR (8), AG (8), ZS (9). Semuanya warga Gentong. Ada juga K (8) warga Wirogunan, dan A (8) warga Karya Bakti.
Sedangkan ada dua orang yang sementara ini dilaporkan meninggal dunia.
Fina adalah pengajar. Ia meninggal saat mengajar. Sedangkan, satu korban lainnya adalah siswi, IA.