Kabar Jember
Tetap Waspada Potensi Ancaman Angin Kencang dan Puting Beliung, di Jember Sudah Makan Korban
Bencana berupa angin kencang, dan angin puting beliung di Jember terjadi 16 kali.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
Sehingga ketika terjadi angin kencang, atau angin puting beliung, warga bisa mencari tempat aman untuk meminimalkan kefatalan.
Pada 16 kasus angin kencang, dan angin puting beliung di bulan November tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Namun ratusan bangunan rusak akibat hembusan angin kencang, dan angin yang memutar tersebut. Tidak sedikit pepohonan juga tumbang. Beberapa pohon yang tumbang juga merobohi bangunan.
Sementara itu pada peristiwa di bulan Desember, angin kencang merenggut satu korban jiwa.
Sedangkan angin puting beliung membuat satu orang terluka ringan. Angin puting beliung menghantam lima kecamatan di Kabupaten Jember pada Rabu (4/12/2019) lalu.
Ada 108 bangunan rusak dalam peristiwa itu, dan satu orang asal Kecamatan Pakusari terluka ringan.
Sedangkan pada Kamis (5/12/2019), terjadi angin kencang di kawasan Kecamatan Ledokombo.
Meski tidak ada angin puting beliung, angin kencang yang disertai hujan deras itu membuat dapur rumah keluarga Satrawi (75) dan Saniya (70) roboh.
Nahasnya, saat bangunan dapur semi permanen itu roboh, Saniya sedang makan di dapur itu. Leher Saniya terkena pecahan piring yang dia pegang, juga rahangnya mengalami luka robek.
Saniya meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Pihak BPBD Jember memberikan bantuan kepada korban terdampak angin puting beliung, dan angin kencang tersebut.
Berdasarkan trend, angin kencang dan angin puting beliung melanda kawasan yang nyaris sama di Kabupaten Jember.
Angin kencang dan puting beliung itu antara lain sering melanda Kecamatan Arjasa, Kalisat, Pakusari, Sumbersari, Ledokombo, Mayang, juga Mumbulsari, serta Ajung