BREAKING NEWS ! Situs Pendem Dipastikan Bangunan Candi
Situs Pendem yang ditemukan di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu akhirnya sudah bisa dipastikan sebagai sebuah bangunan candi.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Situs Pendem yang ditemukan di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu akhirnya sudah bisa dipastikan sebagai sebuah bangunan candi.
Kepastian itu didapat setelah Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur kembali melakukan penggalian di situs Pendem akjhir pekan ini.
Penggalian tim BPCB yang berlangsung selama sepekan ini adalah kali ketiga.
• Tim SAR Hentikan Pencarian Balita 3 Tahun yang Hanyut di Sungai Bodo Karangploso, Kabupaten Malang
• Respon Manajemen Singo Edan Soal Pemindahan Lokasi Laga Persebaya Vs Arema FC dari Malang ke Blitar
• Prediksi Susunan Pemain Persebaya Vs Arema FC - 2 Pemain Asing Bajul Ijo Cedera
Arkeolog BPCB Wicaksono Dwi Nugroho sempat gelisah karena hingga Sabtu siang belum diketahui pasti bangunan apa yang sebenarnya terpendam di Dusun Pendem, Desa Pendem, Kota Batu itu.
Pekerja terus melakukan penggalian. Hingga sekitar pukul 16.00, Sabtu (15/2/2020), penggali menemukan Sumuran yang berada tepat di tengah-tengah bangunan. Mengetahui hal itu, Wicaksono bisa bernapas lega.
Dengan temuan Sumuran itu, ia memastikan bahwa bangunan yang selama ini digali adalah candi.
"Bahwa situs pendem imi sudah dipastikan bangunan candi. Awalnya bisa saja kami kira seperti pendopo," ujar Wicaksono, Minggu (16/2/2020).
Diterangkan Wicaksono, Sumuran selalu berada di candi. Fungsinya adalah sebagai penghubung energi dunia bawah tanah. Jika di dunia atas tanah, disalurkan melalui lubang atap.
Wicaksono juga menegaskan kalau kondisi bagian atas candi sudah tidak bisa ditemukan. Hanya bagian bawah candi saja yang dapat ditemukan.
"Di tengah bilik candi ada yoni atau arca. Unsur bawah dan atas bertemu di situ yang kemudian seolah menghidupkan arca itu," kata Wicaksono
Sebuah Yoni yang berada di pinggir jalan dekat penggalian diyakini Wicaksono berasal dari candi tersebut.
Temuan Sumuran semakin meyakinkan Wicaksono kalau bangunan itu merupakan peninggalan Hindu Siwaistis.
"Sumuran ini ukurannya 2.1 m x 2.1 m. Kalau diukur dari atas permukaan tanah Sumuran berada di kedalaman 1 meter 20 cm," jelasnya.
Wicaksono belum mengetahui dalamnya Sumuran yang ditemukan.
Sejauh pengalamannya di Situs Tapan Blitar, Sumuran yang terletak di situ memiliki kedalaman hingha 7 meter.
"7 meter itupun masih berlanjut di situs Tapan. Akhirnya kami nyerah," ungkapnya.
Wicaksono dibuat bertanya-tanya. Pasalnya, saat dilakukan penggalian di Sumuran, ditemukan banyak sekali batu kali ukuran besar dengan diameter hingga 50 cm. Bebatuan itu menutup Sumuran yang ditemukan tim.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/sumuran-situs-pendem-batu.jpg)